Suara.com - Meski hingga kini angka vitus corona masih terus meningkat, seorang ahli di Inggris menyebut bahwa flu dan pneumonia lebih mematikan.
Sementara itu, seorang dokter di Amerika Serikat menyebut bahwa virus corona membuat gigi menjadi retak. Lantas apa yang menyebabkan hal tersebut.
Dua berita tadi merupakan kabar terpopuler kanal health suara.com. Berikut ini kumpulan artikel populer lainnya.
1. Ahli Inggris: Kalahkan Corona, Flu dan Pneumonia 10 Kali Lebih Mematikan!
![Ilustrasi penularan virus corona. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/07/16/76214-ilustrasi-virus-corona.jpg)
Saat ini virus corona Covid-19 dianggap sebagai penyakit mematikan yang sudah menewaskan 1 juta orang di dunia. Tapi, data statistik menunjukkan flu dan pneumonia justru 10 kali lebih mematikan daripada virus corona Covid-19.
Melansir The Sun, Selasa (29/9/2020), saat ini sudah minggu ke-14 yang mana penyakit musiman ketika cuaca dingin sudah merenggut lebih banyak nyawa daripada virus corona Covid-19 di Inggris dan Wales.
2. Dokter AS Temukan Pandemi Virus Corona Picu Masalah Gigi Retak, Kok Bisa?

Stres akibat pandemi virus corona Covid-19 yang terlalu lama telah menyebabkan berbagai penyakit fisik, seperti migrain dan kelelahan karantina. Bukti terbaru juga menunjukkan kondisi ini telah menyebabkan banyak gigi retak.
Baca Juga: Menteri Bukan Bidangnya Urus Corona, Pandu Riono: Dia Pintar Marahi Orang
"Kami telah melihat peningkatan jumlah gigi yang retak dalam 6 bulan terakhir," kata Dr Paul Koshgerian, seorang ahli bedah mulut di Spesialis Bedah Mulut & Implan Gigi San Diego dikutip dari CNN.