Suara.com - Pendiri SpaceX, Elon Musk, kembali jadi sorotan setelah mengklaim bahwa baik dia maupun keluarganya tidak akan mengambil vaksin Covid-19 bahkan jika sudah tersedia.
Miliarder berusia 49 tahun itu mengungkapkan hal yang mengejutkan selama penampilan Senin di podcast opini New York Times "Sway."
"Saya tidak berisiko, begitu pula anak-anak saya," kata Musk kepada pembawa acara Kara Swisher tentang alasan di balik keputusannya.
CEO Tesla itu mengecam lockdpwn nasional sebagai "situasi tanpa kemenangan" yang telah "mengurangi kepercayaannya pada kemanusiaan. Demikian seperti dilansir dari New York Post.
Baca Juga: Virus Corona Bisa Sebabkan Covid Toes, Begini Cara Mengatasinya!
Musk sebelumnya menyebut karantina yang tersebar luas sebagai "tidak etis" dan "tahanan rumah de facto".
Alih-alih tindakan pembersihan saat ini, ia menyarankan penguncian yang lebih bertarget di mana "siapa pun yang berisiko" harus "dikarantina hingga pandemi selesai.
Untuk menekankan kekonyolan karantina, Musk membual bahwa SpaceX "tidak melewatkan satu hari pun" selama seluruh pandemi.
“Kami mendapat izin keamanan nasional karena kami melakukan pekerjaan keamanan nasional,” katanya. Kami mengirim astronot ke Stasiun Luar Angkasa dan kembali," kata dia.
Belakangan, maestro otomotif itu membahas kritik Bill Gates atas skeptisismenya terhadap virus corona, yang oleh Musk disebut "bodoh" pada Maret lalu.
Baca Juga: Ahli Inggris: Kalahkan Corona, Flu dan Pneumonia 10 Kali Lebih Mematikan!
Selama wawancara CNBC pada bulan Juli, pendiri Microsoft mengklaim bahwa Musk tidak tahu banyak tentang vaksin dan mengatakan dia berharap bahwa kepala SpaceX "tidak membingungkan area yang tidak terlalu dia ikuti."
"Gates mengatakan sesuatu tentang saya tanpa mengetahui apa yang saya lakukan," kata Musk.