Teknik Kursi Kosong Najwa Shihab, Benar Bisa untuk Terapi Psikologis?

Selasa, 29 September 2020 | 10:50 WIB
Teknik Kursi Kosong Najwa Shihab, Benar Bisa untuk Terapi Psikologis?
Najwa Shihab dan kursi kosong. (YouTube/ Najwa Shihab).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aksi monolog presenter kondang Najwa Shihab yang berbicara dengan kursi kosong disebut mirip dengan terapi psikologis. Benarkah?

Dalam unggahan Narasi TV, wawancara Najwa Shihab dengan kursi kosong yang seolah diduduki Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto berhasil menuai respon positif dari publik.

Ini dilakukan Najwa sebagai bentuk tuntutan pertanggungjawaban Menkes Terawan dalam menangani pandemi Covid-19, yang dinilai tertinggal dari negara-negara lain.

Cara ini dianggap jitu dalam menanyampaikan keresahan publik terhadap ancaman pandemi Covid-19 yang terus membayangi Indonesia.

Salah satu komentar menarik datang dari ahli jiwa dr. Jiemi Ardian , Sp.KJ terkait aksi Najwa.

"Mbak Nana melakukan yang dalam Gestalt Therapy disebut 'Empaty Chair', biasanya digunakan untuk menyelesaikan 'unfinished business'. Kok cocok ya filosifinya," tulis @jiemiardian di kolom komentar video postingan akun @najwashihab, dikutip Suara.com, Selasa (29/4/2020).

Tapi apa sih sebenarnya Gestalt Therapy itu?

Mengutip Good Therapy, Terapi Gestalt adalah bentuk terapi berdasarkan keyakinan terhadap diri sendiri atau orang lain, menggunakan teknik kreativitas maupun pengalaman untuk meningkatkan kesadaran menyelesaikan urusan yang belum usai.

Empaty Chair Technique atau teknik kursi kosong adalah bentuk latihan terapi Gestalt dasar, yang menempatkan orang yang sedang diterapi di seberang kursi kosong.

Baca Juga: Najwa Shihab: Terawan, Menteri Paling Low Profile Selama Pandemi

Orang tersebut kemudian diminta membayangkan orang lain seperti atasan, pasangan, kerabat, atau bahkan diri mereka sendiri duduk di kursi tersebut.

REKOMENDASI

TERKINI