Suara.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebut ada alasan ilmiah dibalik program Dua Anak Lebih Sehat.
Dikatakan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, penelitian ilmiah menyebut keluarga yang memiliki dua anak bisa menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
"Ini adalah hasil kajian yang dikerjakan oleh banyak peneliti di seluruh dunia yang membuktikan bahwa paritas atau jumlah anak sangat erat kaitannya dengan kejadian mortalitas ibu dan bayi," katanya Jakarta, Senin (28/9/2020), dilansir ANTARA.
Berdasarkan hasil peta analisa menyimpulkan dua anak lebih sehat baik untuk diterapkan untuk perbaikan pembangunan manusia.
Kemudian ketika anak-anak muda mengatakan berencana itu keren, maka hal itu sudah turut serta menyukseskan program kehamilan yang direncanakan.
"Semua kehamilan direncanakan, diharapkan tidak ada kehamilan yang tidak diinginkan atau mistimed pregnancy," kata Hasto.
Ia menyakini dengan menjalankan program atau jargon Dua Anak Lebih Sehat tersebut maka kualitas penduduk di Tanah Air akan lebih baik.
Secara umum, logo dan jargon baru tersebut sengaja diusung oleh BKKBN yang awalnya Dua Anak Cukup menjadi Dua Anak Lebih Sehat.
Perubahan tersebut merujuk kepada berbagai pertimbangan pro kontra di tengah masyarakat di antaranya merasa dua anak tidak cukup.
Baca Juga: Hari Kontrasepsi Sedunia, BKKBN Targetkan Edukasi Bagi Perempuan Petani
Selain itu, ada pula anggapan dari sebagian masyarakat dua anak tidak lebih baik sehingga program tersebut kurang maksimal.