70 Persen Masker KN95 yang Diimpor AS dari China Gagal Standar Keamanan

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Minggu, 27 September 2020 | 15:05 WIB
70 Persen Masker KN95 yang Diimpor AS dari China Gagal Standar Keamanan
Masker N95 [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Demi membantu mengatasi kekurangan Alat Pelindung Diri (APD) para tenaga kesehatan Amerika Serikat (AS), FDA telah memberikan perintah penggunaan darurat untuk mengizinkan jutaan masker KN95 dan N95 diimpor dari seluruh dunia.

Namun, menurut laporan yang diterbitkan secara online pada 22 September lalu, sebanyak 60-70 persen masker yang diimpor AS dari China mungkin tidak memenuhi standar keamanan minimum negara adidaya tersebut.

Dilansir dari Science Alert, para peneliti di ECRI , sebuah organisasi nirlaba independen yang meneliti keamanan dan efektivitas biaya dalam perawatan kesehatan, menguji hampir 200 masker KN95 dari 15 produsen berbeda.

Mereka menemukan bahwa mayoritas masker menyaring kurang dari 95 persen partikel. Padahal itu standar angka dalam melindungi tenaga kesehatan dan perlindungan pertama dari kemungkinan infeksi virus corona Covid-19.

Baca Juga: Vaksin Corona China Diklaim Dapat Restu WHO, Satgas Covid-19 Beri Tanggapan

Temuan ini pun dapat menunjukkan bahwa dari ratusan ribu masker yang diimpor dari China selama pandemi, hingga 70 persen mungkin kurang protektif daripada yang diiklankan.

Ilustrasi masker N95. (Unsplash)
Ilustrasi masker N95. (Unsplash)

"Kami menemukan bahwa banyak yang tidak aman dan efektif melawan penyebaran Covid-19. Menggunakan masker yang tidak memenuhi standar AS menempatkan pasien dan petugas kesehatan garis depan pada risiko infeksi," kata Dr. Marcus Schabacker, presiden dan CEO ECRI, dalam siaran pers.

Studi ini mengikuti penelitian lain yang menemukan bahwa sebanyak 60 persen masker N95 dan KN95 yang diimpor gagal memenuhi persyaratan keselamatan minimum, menurut pengujian oleh Institut Nasional AS untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja (NIOSH).

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyadari masalah dengan beberapa masker impor. Mereka pun telah merilis panduan untuk mengenali produk di bawah standar yang mungkin disalahartikan sudah memenuhi standar negara.

Dalam beberapa kasus, petugas perawatan kesehatan AS mengatasi kekurangan masker bersertifikat dengan menggunakan kembali respirator N95 (yang disterilkan), atau menggunakan respirator yang telah kedaluwarsa. Penelitian menunjukkan bahwa ini mungkin perlindungan yang lebih baik daripada alternatif lain , termasuk masker bedah.

Baca Juga: Pimpinan DPRD Pekanbaru Terpapar Covid-19, Diduga Tertular dari Ajudan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI