Studi Jepang: Face Shield Tanpa Masker Tak Akan Halangi Penularan Covid-19

Sabtu, 26 September 2020 | 17:30 WIB
Studi Jepang: Face Shield Tanpa Masker Tak Akan Halangi Penularan Covid-19
Ilustrasi Face Shield. (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah studi menunjukkan bahwa menggunakan face shield plastik tanpa masker tidak akan menggantikan penyebaran virus corona Covid-19. Studi ini dilakukan oleh pusat penelitian yang didukung oleh pemerintah Jepang. 

Melansir dari Health, pusat penelitian Riken yang didukung pemerintah di Kobe, Jepang melakukan penelitian menggunakan Fugaku, superkomputer tercepat di dunia.

Hasil dari penelitian tersebut membuktikan bahwa hampir 100 persen tetesan udara berukuran kurang dari 5 mikrometer lolos melalui face shield. Selain itu, sekitar setengah dari tetesan berukuran 50 mikrometer juga masih bisa masuk dan keluar face shield. 

Makoto Tsubokura, pemimpin tim di Riken sangat merekomendasikan penggunaan masker sebagai pengganti face shield atau pelindung wajah plastik untuk menghalangi virus.

Baca Juga: Sudah Sembuh, Ini Cerita Rektor IPB saat Terpapar Virus Corona

“Dilihat dari hasil simulasi, sayangnya efektivitas pelindung wajah dalam mencegah penyebaran tetesan dari mulut orang yang terinfeksi masih terbatas dibandingkan dengan masker,” katanya kepada Guardian.

Tsubokura menyarankan agar orang-orang tetap mengenakan masker meski pakai face shield. 

Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@cottonbro)
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@cottonbro)

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) juga tetap merekomendasikan mengenakan masker kain untuk menekan penyebaran virus corona Covid-19. 

Pejabat kesehatan di Kansas juga telah melaporkan temuan serupa. Menurut mereka, beberapa wilayah yang menetapkan wajib mengenakan masker tidak mengalami kenaikan kasus yang signifikan. 

"Semua perbaikan dalam pengembangan kasus berasal dari negara-negara yang memakai masker," kata Dr. Lee Norman, salah satu pejabat kesehatan Kansas pada konferensi pers.

Baca Juga: Lewat Video, Istri Gubernur Bali Akui Positif Corona

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI