Suara.com - Sebuah tes darah dikembangkan oleh peneliti Jepang yang bisa dijadikan sebagai sistem peringatan dini kasus parah Covid-19. Mereka mengerahkan 500 mesin prototipe untuk menguji keampuhannya secara nasional.
Peneliti dari Pusat Nasional Medis dan Kesehatan Global yang sebelumnya menguji lima senyawa dalam darah 28 pasien, menemukan bahwa pembacaan serum CCL17 yang rendah menjadi prediksi dari infeksi serius Covid-19.
Hasil itu menunjukkan bahwa tes awal untuk serum dapat membantu menentukan pasien mana yang memerlukan rawat inap rumah sakit, demikian menurut dokumen yang dirilis September ini, seperti dikutip dari Antara.
"Jika CCL17 lebih kecil dari 100 pikogram per milimeter, kemudian kami meminta mereka untuk dirawat inap, namun jika di atas dari 400, pasien dapat tinggal di hotel atau rumah mereka dan diperiksa setiap tiga hari," kata kepala peneliti Masaya Sugiyama kepada Reuters, Jumat (25/9/2020).
Baca Juga: Tekan Angka Penyebaran Covid-19, Pyridam Farma Sediakan Mobile PCR Lab
Menurutnya, data lain diperlukan guna memastikan hasil dari riset mikro tersebut. Namun sejak uji coba terhadap 28 pasien, kelompok tersebut telah bermitra dengan sebuah perusahaan Jepang untuk mengembangkan mesin uji prototipe untuk serum. Dan kini hampir 500 perangkat digunakan di negara tersebut, yang memberikan hasilnya dalam waktu 20 menit.
Kelompok peneliti bersiap mencari persetujuan regulasi untuk perangkat tersebut di Jepang dan sedang memeriksa opsi lisensi dan ekspor untuk pasaran di luar negeri, demikian dikatakan Sugiyama, yang menolak menyebutkan nama perusahaan yang dimaksud.
"Siapa yang akan berkembang menjadi (potensi) kasus kematian atau mereka yang tanpa gejala. sangat penting untuk diklarifikasi," katanya.
Dan kabar baiknya, metode ini juga akan tersedia di seluruh dunia.
Baca Juga: Pasien Tambah Banyak, Amerika Serikat Terus Tingkatkan Jumlah Tes Covid-19