Suara.com - Banyak penelitian telah menyoroti dampak positif jalan kaki untuk kesehatan tubuh. Tapi, penelitian baru menemukan jalan kaki seminggu sekali bisa meningkatkan suasana hati secara signifikan.
Studi baru dari Trinity College Dublin dan University of California di San Francisco telah menemukan bahwa kuantitas jalan kaki membantu meningkatkan kesehatan mental dan membuat seseorang lebih sering tersenyum.
Penelitian ini melibatkan 52 orang dewasa, usia antara 60 dan 90 tahun yang dibagi menjadi dua kelompok. Setengah dari semua peserta dalam penelitian ini diminta untuk mencari kebahagiaan selama berjalan-jalan.
Sedangkan, sisanya masuk dalam kelompok kontrol hanya diminta sekadar berjalan-jalan. Hasilnya, perasaan atau emosi bahagia bisa diperoleh dari mana saja. Tapi, emosi ini lebih mungkin terjadi jika terkait aktivitas fisik.
Baca Juga: Awas, Ruam Biang Keringat Bisa Jadi Tanda Lain Virus Corona Covid-19
Setiap peserta jalan kaki, mereka diminta mengisi kuesioner yang merinci emosinya secara alami. Menurut penelitian, orang dewasa yang lebih tua dan rutin jalan kaki selama 15 menit setiap minggu selama 8 minggu mengalami peningkatan emosi positif, seperti kasih sayang dan rasa syukur.
Selain itu, mereka juga memiliki lebih sedikit tekanan dalam kehidupan sehari-harinya. Sedangkan peserta yang berada dalam kelompok kontrol menunjukkan fokus lebih dalam atau lebih memiliki banyak pikiran.
Sebenarnya, orang dalam kelompok kontrol lebih sering berjalan kaki. Tapi, beberapa orang mungkin menduga penelitian itu hanya fokus pada olahraga.
Tapi, mereka tidak mengetahui olahraga, seperti jalan kaki bisa berdampak pada kesejahteraan emosional seseorang.
"Apa yang kami tunjukkan di sini adalah intervensi sederhana. Pada dasarnya penelitian ini hanya pengingat untuk sesekali mengalihkan energi ke luar, yang bisa menyebabkan peningkatan signifikan dalam kesejahteraan emosional," jelas Profesor Virginia Sturm, dari UC San Francisco dikutip dari Metro UK.
Baca Juga: Ahli Inggris: Face Shield 100 Persen Tak Bantu Cegah Virus Corona Covid-19!