Orang Usia 32 Tahun Lebih Berisiko Alami Burnout, Ini Sebabnya

Jum'at, 25 September 2020 | 05:41 WIB
Orang Usia 32 Tahun Lebih Berisiko Alami Burnout, Ini Sebabnya
Ilustrasi kelelahan. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Burnout adalah kondisi lelahnya emosional, fisik dan mental seseorang akibat stres berlebihan dan berkepanjangan.

Kelelahan ini bisa terjadi ketika Anda merasa kewalahan, terkuras secara emosional dan tidak mampu memenuhi tuntutan konstan.

Menurut sebuah penelitian baru, kondisi burnout ini kemungkinan besar terjadi pada seseorang ketika usia 32 tahun. Peneliti menemukan 50 persen dari kelompok usia ini adalah pekerja di Inggris.

Penyebab terbesar kelompok usia ini mengalami stres dan kelelahan termasuk bekerja lebih lama saat bekerja dari rumah (59 persen), tidak bisa memisahkan pekerjaan dan kehidupan pribadi (42 persen), dan menghadapi ketidakpastian pasar kerja yang makin kompetitif (33 persen).

Baca Juga: Jangan Panik, 4 Trik Atasi Nyeri Punggung akibat Duduk Terlalu Lama

Faktanya, setengah dari seluruh tenaga kerja di Inggris yang berada di bawah tekanan adalah orang yang berusia di atas 50 tahun, yakni sebanyak 48 persen. Mereka adalah kelompok yang tidak bisa istirahat dengan baik sejak masa penguncian akibat pandemi virus corona Covid-19.

Ilustrasi kelelahan (shutterstock)
Ilustrasi kelelahan (shutterstock)

Tapi dilansir dari Metro UK, stres juga dialami oleh anak muda dan dewasa muda. Hampir 6 dari 10 atau 58 persen pekerja Gen Z merasakan tekanan budaya selalu aktif.

Lalu, hampir setengah atau 49 persen dari mereka telah berhenti kerja karena stres. Sedangkan, lebih dari seperempat (29 persen) akan terbuka mengambil cuti tanpa bayaran jika menghadapi kelelahan.

Karena banyak orang ingin menurunkan tingkat stresnya, 1 dari 5 orang telah beralih melakukan meditasi atau yoga sebagai salah satu bentuk menenangkan pikiran di luar pekerjaan.

Studi ini juga menemukan lebih dari setengah atau 51 persen orang mengaku telah bekerja di luar jam kontraknya sejak masa penguncian. Rata-rata, pekerja Inggris telah menjalani 7 hari kerja dalam pekerjaannya selama 5 bulan.

Baca Juga: Kenapa Waktu Berjalan Lebih Lama Saat Kita dalam Kondisi Sulit?

Aturan isolasi mandiri akibat pandemi virus corona ini tentu sebuah tantangan. Sepertiga orang (32 persen) mengaku aturan itu justru membuat mereka kelelahan.

Banyak pekerja yang merasa bahwa jam kerjanya menjadi lebih panjang karena tempat kerjanya dekat dengan tempat tinggal (31 persen) dan kurangnya interaksi sosial telah membuat kesehariannya menjadi lebih sulit (27 persen).

Sedangkan, 7 dari 10 orang atau 69 persen karyawan mengaku tempat kerjanya tidak menawarkan metode apapun untuk meningkatkan keseimbangan kehidupan kerja atau kesejahteraan mereka selama bekerja dari rumah.

Sisanya, hampir seperempat (22 persen) responden mengatakan tempat kerjanya menawarkan kelas kesadaran dan kebugaran sebagai sarana untuk melawan kejenuhan selama bekerja.

Dr Sarah Vohra alias The Mind Medic, konsultan psikiater ini telah berbagi cara mencegah dan mengenali tanda-tanda stres serta kelelahan yang meningkat saat bekerja. Berikut ini tips sederhana untuk mencegah kejenuhan.

  1. Buat perbedaan antara rutinitas siang dan malam
  2. Tuliskan hal-hal yang perlu dilakukan hari itu
  3. Pastikan tubuh selalu mendapat paparan sinar matahari alami

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI