4. Kurang tidur
Kurang tidur dapat mempersulit tubuh untuk mengontrol kadar hormon yang mengatur rasa lapar. Selain sangat lapar, juga mungkin makan makanan dengan kalori lebih banyak dari biasanya. Kualitas tidur juga penting. Apnea tidur dan gangguan tidur lainnya juga dapat menyebabkan makan lebih banyak.
5. Stres
Saat stres, tubuh melepaskan sejumlah besar hormon yang disebut kortisol yang bisa membuat rasa lapar. Rasa lapar yang ekstrem saat stres atau cemas mungkin juga merupakan respons emosional. Anda mungkin menggunakan makanan untuk mencoba mengatasi emosi negatif, baik secara sadar maupun tidak sadar.
6. Diet
Jika banyak konsumsi karbohidrat dan lemak tidak sehat, seperti roti atau makanan cepat saji, Anda mungkin akan merasa lapar lagi setelah makan. Ini karena makanan jenis itu rendah nutrisi yang membuat rasa kenyang bertahan lama. Seharusnya pilih makanan seperti serat dan protein atau karbihidrat komplek yang bisa menahan rasa lapar lebih lama.
7. Diabetes
Polifagia bisa jadi tanda diabetes. Tubuh mengubah makanan menjadi glukosa. Kemudian menggunakan hormon yang disebut insulin untuk mendapatkan glukosa dari aliran darah ke sel. Sel tubuh kemudian menggunakan glukosa untuk energi dan fungsi tubuh normal.
Jika Anda menderita diabetes, tubuh tidak dapat memproduksi insulin atau tidak menggunakan insulin dengan benar. Oleh karena itu, glukosa tetap berada di aliran darah lebih lama dan dibuang ke luar bukannya masuk ke sel. Ini berarti sel tidak memiliki energi yang dibutuhkan untuk berfungsi dengan baik. Ketika ini terjadi, sel memberi sinyal bahwa tubuh harus terus makan sehingga mereka bisa mendapatkan glukosa yang dibutuhkan.
Baca Juga: Minum Air Bisa Tunda Rasa Lapar dan Hidrasi Kulit, Ini Buktinya