Suara.com - Sebuah studi yang baru dirilis pada Konferensi Virus Corona Eropa baru-baru ini menunjukan bahwa ada kaitan antara kadar zinc dalam darah dan keparahan pasien Covid-19. Penelitian tersebut menyatakan bahwa orang dengan kadar zinc rendah berisiko mengalami keparahan akibat Covid-19 yang lebih tinggi.
Melansir dari Health, pemimpin penelitian Dr. Roberto Güerri-Fernández dari Spanyol dan timnya mengamati kadar zinc dalam darah pada 611 pasien Covid-19 pria dan wanita. Rata-rata usia pasien adalah 63 tahun.
Pada studi ini, para peneliti berfokus pada 243 sampel pasien termasuk 21 dari mereka yang meninggal. Kadar zinc dari 249 pasien tersebut rata-rata 61 mikrogram per desiliter saat dirawat di rumah sakit.
Membandingkan jumlah zinc antara pasien yang sembuh dan meninggal, para peneliti menemukan bahwa zinc mungkin berpengaruh dengan risiko kematian atau keparahan akibat Covid-19.
Baca Juga: Vaksin Flu Tidak Meningkatkan Risiko COVID-19
Setelah menyesuaikan berbagai variabel lainnya seperti usia, jenis kelamin, dan tingkat keparan, mereka yang selamat rata-rata memiliki 63,1 mikrogram per desiliter kandungan zinc dalam darah sementara yang meninggal hanya 43 mikrogram per desiliter.
Perbandingan ini menunjukkan bahwa mereka yang memiliki zinc lebih tinggi mengalami risiko kematian yang lebih rendah, yakni sebanyak 7 persen.
"Tingkat zinc yang lebih rendah berhubungan dengan peradangan yang lebih tinggi selama infeksi dan hasil yang lebih buruk," kata penulis penelitian.
Penelitian ini terbatas pada satu rumah sakit, sehingga para peneliti mengharapkan adanya penlitian lebih lanjut. Penemuan ini juga masih awal, belum ditinjau oleh rekan sejawat dan baru dipresentasikan secara online pada konferensi virus corona European Society of Clinical Microbiology and Infectious Diseases.
Para paneliti juga belum bisa memastikan apakah penambahan zinc dalam tubuh secara spesifik bisa mengurangi risiko atau keparahan Covid-19.
Baca Juga: Warga Diminta Setop Konsumsi Alkohol dan Gula Saat Pandemi Covid-19