Bukan Mistis, Ini Penjelasan Ilmiah RasaTersentak atau Terjatuh Saat Tidur

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 24 September 2020 | 12:10 WIB
Bukan Mistis, Ini Penjelasan Ilmiah RasaTersentak atau Terjatuh Saat Tidur
Ilustrasi seorang yang terasa terjatuh saat tidur. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pernahkah kamu merasa seperti sedang terjatuh atau tersentak pada saat tidur? Banyak yang mengaitkan hal itu dengan peristiwa mistis.

Padahal, peristiwa itu bisa dijelaskan secara ilmiah atau biasa dikenal dengan hypnogic jerks atau hypnic jerks. Kondisi ini merupakan tontraksi tubuh yang kuat, tiba-tiba, dan singkat yang terjadi saat Anda tertidur.

Kondisi ini juga dinamai periode transisi antara terjaga dan tidur, kedutan tak disengaja ini menyerupai "lompatan" yang mungkin Anda alami saat Anda terkejut atau takut.

Sentakan hipnogogik biasa terjadi. Penelitian menunjukkan hingga 70 persen individu mengalami kontraksi ini. Namun, tidak setiap momen ini akan memaksa Anda terjaga. Anda mungkin tidur melalui banyak dari mereka.

Baca Juga: Penderita Diabetes Tipe 2 Seharusnya Jangan Begadang, Begini Dampaknya

Ilustrasi ada makanan picu mimpi buruk saat tidur. (Shutterstock)
Ilustrasi terjatuh saat tidur.  (Shutterstock)

Sentakan hipnogogik juga kadang-kadang disebut kedutan saat tidur, mulai malam, atau sentakan mioklonik. Mioklonus adalah kedutan otot yang tidak disengaja. Cegukan adalah bentuk lain dari mioklonus.

Apapun namanya, kondisi ini bukanlah gangguan yang serius. Ini tidak mungkin menyebabkan komplikasi atau efek samping.

Namun, Anda dapat mengambil langkah-langkah untuk mencegah terjadinya sentakan yang tidak disengaja. Baca terus untuk mempelajari lebih lanjut.

Tidak jelas mengapa sentakan hipnagogik terjadi. Individu yang sehat mungkin mengalami fenomena ini tanpa penyebab yang diketahui.

Penelitian tentang fenomena tidur ini terbatas, tetapi ada beberapa teori. Beberapa kemungkinan penyebab sentakan hipnagogik meliputi:

Baca Juga: Mencegah Demensia, Tidur Miring Lebih Baik daripada Tengkurap

Kecemasan dan stres

Pikiran cemas atau stres dan kekhawatiran dapat membuat otak Anda tetap aktif, bahkan saat otot Anda mencoba untuk rileks saat Anda tertidur.

Ini mungkin menyebabkan otak Anda mengirimkan sinyal "peringatan" saat Anda tertidur atau bahkan saat Anda sedang tidur.

Demikian juga, jika Anda mulai mengalami lebih banyak sentakan atau kedutan, Anda mungkin mengalami kecemasan tentang tidur karena Anda mulai khawatir tentang awal tidur ini.

Stimulan

Kafein dan nikotin dapat memengaruhi kemampuan tubuh Anda untuk tertidur secara alami dan tetap tertidur.

Bahan kimia dalam produk ini dapat mencegah otak Anda mencapai tidur nyenyak dan malah mengejutkan otak Anda dari waktu ke waktu.

Olahraga

Aktivitas fisik harian dapat membantu Anda menutup mata dengan lebih baik, tetapi olahraga yang terlalu dekat dengan waktu tidur dapat membuat Anda lebih mungkin mengalami awal tidur.

Otak dan otot Anda mungkin tidak dapat melambat untuk tidur cukup cepat.

Kurang tidur

Gangguan tidur dan kebiasaan tidur yang buruk mungkin terkait dengan sentakan hipnagogik.

Hipotesis evolusi

Penelitian dari University of Colorado menunjukkan asal mula fenomena tidur ini lebih jauh, ke nenek moyang evolusi kita.

Mereka mengusulkan hypnagogic brengsek adalah cara membantu primata mengatur kembali posisi tidur mereka sebelum tertidur sehingga mereka tidak jatuh dari pohon atau terluka selama tidur mereka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI