Stres, Pria Ini Konsumsi Obat Kanker Milik Ayahnya hingga Meninggal Dunia

Kamis, 24 September 2020 | 09:16 WIB
Stres, Pria Ini Konsumsi Obat Kanker Milik Ayahnya hingga Meninggal Dunia
Ilustrasi obat keras [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang ibu menceritakan kisah putranya yang mengonsumsi obat penghilang rasa sakit dengan dosis tinggi milik ayahnya sendiri. Akibatnya, lelaki ini meninggal dunia.

Aaron Wells dari Southampton, Inggris, ditemukan tewas di kamarnya lima hari sebelum Natal tahun lalu.

Lelaki 21 tahun itu baru saja pulang dari kampusnya untuk libur Natal. Namun nahas, Wells malah mengonsumsi obat oxycodone milik ayahnya akibat kehabisan pil Xanax yang membuatnya kecanduan.

Malamnya di hari yang sama, Wells pergi ke luar rumah bersama teman-temannya.

Baca Juga: Usia 102 Tahun, Wanita Ini Selamat dari Covid-19, Kanker, dan Flu Spanyol

Saat Wells pulang larut malam, sang ayah mendapatinya langsung tertidur hingga keesokan hari. Mendengar putranya mendengkur dengan posisi tengkurap, sang ibu pun memiringkan tubuh putranya.

Ilustrasi obat-obatan [shutterstock]
Ilustrasi obat-obatan [shutterstock]

Sekitar pukul 20.00 malam waktu setempat pada tanggal 20 Desember tahun lalu, sang ibu kembali ke kamar Wells, dan mendapati pria itu masih dalam posisi semula, tapi sudah tak bernyawa.

Pihak keluarga menceritakan bahwa keadaan Aaron Wells saat itu memang sedang sulit setelah ayahnya didiagnosis dengan kanker stadium akhir.

Ternyata, sejak saat itu ia mulai mengonsumsi Xanax untuk mengatasi stresnya, dan didiagnosis menderita epilepsi.

"Permasalahan dengan pria muda adalah mereka tidak membicarakan apa yang sedang terjadi," ujar Rosamund Rhodes-Kemp, koroner area seempat yang menangani kasus Wells.

Baca Juga: Hati-Hati Gejala Kanker Mulut, Cek Adakah Tanda Ini

Rhodes-Kemp menduga Wells mengonsumsi obat tersebut untuk membuatnya merasa lebih baik.

"Dia mengalami sesak di paru-parunya karena pernapasannya melambar sedemikian rupa dan pada akhirnya ia berhenti bernapas," lanjutnya, dilansir dari Mirror.

Berdasarkan Alodokter, oxycodone digunakan untuk mengobati rasa sakit yang muncul setelah operasi atau untuk meredakan rasa sakit yang disebabkan oleh kanker.

Obat ini bekerja di sistem saraf dan otak dengan mengubah respon tubuh terhadap sensasi nyeri.

Sedangkan Xanax merupakan obat bagi penderita gangguan kecemasan dan gangguan panik. Obat ini mengandung zat aktif alprazolam yang dapat menghasilkan efek menenangkan. Xanax harus dikonsumsi berdasarkan resep dokter.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI