Suara.com - Ilmuwan Inggris berhasil menemukan kelemahan virus Corona menjadi berita kesehatan paling banyak dibaca hari ini, Rabu (23/9/2020).
Ada juga alasan ilmiah mengapa manusia sering buang air besar di pagi hari, hingga manfaat bepergian tanpa bra seperti Dinar Candy.
Simak berita kesehatan lainya berikut ini, seperti dirangkum Suara.com
1. Ilmuwan Inggris Temukan Titik Kelemahan Virus Corona Covid-19
Baca Juga: Kabar Baik, Kecamatan Ini Jadi Satu-satunya Zona Hijau di Kabupaten Bogor
Tim ilmuwan di Universitas Inggris meyakini mereka telah membuat sebuah penemuan yang bisa membantu melawan virus corona Covid-19.
Para peneliti di University of Bristol ini menggambarkan studi mereka sebagai sebuah alternatif atau terobosan yang diharapkan bisa menghentikan penyebaran virus corona Covid-19.
2. Sering Buang Air Besar di Pagi Hari? Ternyata Ini Alasan Ilmiahnya
Idealnya setiap orang paling tidak harus buang air besar satu kali dalam sehari. Tapi, sadarkah Anda, bahwa saat bangun tidur selalu merasa ingin buang air besar?
Baca Juga: Harvard: Banyak Orang Mengalami Mimpi Aneh Selama Pandemi Covid-19
Sebetulnya ada alasan ilmiah dibalik hal itu. Dilansir dari Fatherly, berikut ini alasannya.
3. Dinar Candy Tanpa Bra saat Ketemu Deddy Corbuzier, Ini Manfaat Kesehatannya
Dinar Candy kembali menjadi sorotan saat tampil di podcast terbaru Deddy Corbuzier. Perempuan yang terkenal sebagai DJ itu tampil tanpa bra.
Ia hanya mengenakan crop top saat diwawancarai Deddy Corbuzier. Bahkan, ia punya alasan tersendiri mengapa tampil tanpa mengenakan bra.
4. Hati-Hati Gejala Kanker Mulut, Cek Adakah Tanda Ini
Kanker mulut terjadi akibat tumor berkembang di bagian mulut, permukaan lidah, bagian dalam pipi, atap mulut (langit-langit), bibir atau gusi.
Menurut NHS, deteksi dini kanker mulut bisa meningkatkan peluang seseorang bertahan hidup dari 50 persen menjadi 90 persen. Karena itu, penting untuk menindaklanjuti tanda peringatan kanker mulut.
5. Cek Sekarang, Tanda Tidak Biasa Ini Juga Bisa Jadi Gejala Covid-19
Sembilan bulan sudah pandemi Covid-19 melanda hampir seluruh dunia. Selama kurun waktu tersebut, banyak peneliti menemukan gejala virus corona yang berbeda di tiap orang.
Meski virus sebelumnya hanya dilihat sebagai virus pernapasan, kini menjadi jelas bahwa virus tidak berperilaku seperti penyakit pernapasan pada umumnya.