Studi Amerika: Anak dari Ibu Terinfeksi Covid-19 Lahir dengan Baik

Rabu, 23 September 2020 | 13:11 WIB
Studi Amerika: Anak dari Ibu Terinfeksi Covid-19 Lahir dengan Baik
Ilustrasi bayi lahir (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bayi dari ibu yang terinfeksi Covid-19 sering kali lahir dengan keadaan baik. Hal ini dinyatakan dalam sebuah studi yang dipimpin oleh para peneliti di UC San Francisco. 

Penelitian ini menunjukkan bahwa bayi lahir dari ibu yang terinfeksi virus corona Covid-19 umumnya baik-baik saja setidaknya enam hingga delapan minggu setelah lahir.

Di antara 263 bayi dalam penelitian ini, mereka yang lahir dari ibu yang dites positif SARS-CoV-2 dan mereka yang lahir dari ibu yang dites negatif sama sehatnya. Tidak ada pneumonia atau infeksi saluran pernapasan bawah yang dilaporkan selama usia delapan minggu.

Studi ini telah diterbitkan dalam Clinical Infectious Diseases.

Baca Juga: Arab Saudi Buka Umrah Secara Bertahap Mulai 4 Oktober

"Bayi-bayi itu baik-baik saja dan luar biasa," kata penulis utama Valerie J. Flaherman, MD, MPH, profesor pediatri dan epidemiologi dan biostatistik di UCSF. 

Melansir dari Medical Xpress, studi ini melaporkan bahwa setidaknya ada 179 bayi lahir hidup dari ibu dengan tes positif  SARS-CoV-2 dan 84 ibu yang memiliki tes negatif. Kelahiran tersebut terjadi di lebih dari 100 rumah sakit AS. Rata-rata, usia ibu sekitar 31 tahun.

Ilustrasi kelahiran seorang bayi. [Shutterstock/Gosphotodesign]
Ilustrasi kelahiran seorang bayi. [Shutterstock/Gosphotodesign]

Dari total 263 bayi, 44 bayi dirawat di NICU tetapi tidak ada laporan pneumonia atau infeksi saluran pernapasan bawah selama penelitian. Namun ada 3 bayi yang mengalami masalah saluran pernapasan atas, dua bayi di antaranya dari ibu yang terinfekis Covid-19 sementara satu di antaranya tidak terinfeksi Covid-19.

Di antara bayi yang lahir dari ibu positif Covid-19, perkiraan kejadian bayi positif tes SARS-CoV-2 rendah yakni hanya berkisar 1,1 persen dan Covid-19 tampaknya tidak berdampak pada bayi-bayi tersebut.

"Secara keseluruhan, temuan awal mengenai kesehatan bayi meyakinkan, tetapi penting untuk dicatat bahwa sebagian besar kelahiran ini berasal dari infeksi yang terjadi pada trimester ketiga," kata penulis senior Stephanie L. Gaw, MD, Ph.D., asisten profesor kebidanan, ginekologi dan ilmu reproduksi di UCSF. 

Baca Juga: Studi di China: Pemakai Kacamata Lebih Terlindung dari Covid-19?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI