Kenapa Waktu Berjalan Lebih Lama Saat Kita dalam Kondisi Sulit?

Rabu, 23 September 2020 | 08:33 WIB
Kenapa Waktu Berjalan Lebih Lama Saat Kita dalam Kondisi Sulit?
Ilustrasi Laki-laki (Pexels/cottonbro)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pernah gak merasa waktu berjalan lebih cepat saat kita merasa bahagia atau sedang menikmati momen yang menyenangkan?

Tapi sebaliknya, waktu kerap terasa berjalan sangat lambat saat kita melakukan kegiatan yang dibenci atau tidak disukai. Ternyata, hal tersebut ada penjelasannya lho!

Dikutip dari Metro, Selasa (22/9/2020) tim ilmuwan dari University of California, Berkeley telah menemukan bahwa kelelahan pada neuron yang sangat sensitif di otak biasa mengubah persepsi atau pandangan seseorang tentang waktu.

Penelitian yang sudah diterbitkan dalam Journal of Neuroscience ini mengungkap neuron yang dikenal dengan supramarginal gyrus tersebut berada di lobus parietal, terletak di bagian atas dan belakang kepala. Saat neuron ini terus bekerja, pandangan seseorang terhadap waktu tidak lagi akurat.

Baca Juga: Waspada! Terlalu Sedikit atau Kebanyakan Tidur Berisiko pada Kesehatan Otak

Penelitian ini didapatkan setelah peneliti melakukan pemindaian otak pada 18 lelaki dan perempuan berusia 18 hingga 27 tahun. Pada awalnya peserta diperlihatkan lingkaran abu-abu dalam jangka waktu tertentu.

Setelah dipaparkan sebanyak 30 kali, mereka merespon uji coba ini dengan perkiraan waktu yang berbeda, saat diminta menebak berapa lama paparan itu berlangsung.

Pada pecobaan pertama saat lingkaran abu-abu disodorkan dalam waktu lama, peserta cenderung mengaggap waktu berlangsung lebih cepat dari waktu sebenarnya.

Namun pada percobaan kedua saat dipaparkan dengan durasi yang lebih singkat peserta cenderung menjawab waktu lebih lama dari kenyataanya.

Karena lingkaran abu-abu ini diperlihatkan selama 30 kali berturut-turut, membuat neuron di otak menjadi lelah dan persepsi terhadap waktu jadi melenceng lebih lama. Ini artinya peserta yang bosan melihat lingkaran dalam waktu lebih lama, maka waktu bagi mereka berjalan sangat lambat.

Baca Juga: Minum Alkohol Meski dalam Tingkat Sedang, Awas akan Merusak Otak

Sedangkan jika mereka belum bosan di percobaan pertama karena neuron belum lelah maka waktu berjalan seolah lebih cepat. Jadi kesimpulannya, lambat tidaknya waktu bergantung pada kelelahan neuron di otak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI