Suara.com - Ribuan orang mungkin terpapar Covid 19 di pesawat, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.
Pejabat CDC percaya hampir 11.000 orang mungkin telah terpapar salah satu dari 1.600 kasus orang yang diketahui terbang saat tertular virus.
Namun ia tidak dapat mengkonfirmasi satu kasus penularan virus di pesawat AS.
"Tidak adanya kasus yang diidentifikasi atau dilaporkan bukanlah bukti bahwa tidak ada kasus," kata juru bicara CDC Caitlin Shockey dilansir dari New York Post.
Baca Juga: Setelah China, Indonesia Juga Akan Uji Klinis Vaksin COVID-19 dari Korea
"CDC tidak dapat secara pasti menentukan bahwa kasus potensial terkait (atau tidak) dengan paparan di kabin udara atau melalui perjalanan udara mengingat banyaknya peluang untuk paparan potensial yang terkait dengan seluruh perjalanan perjalanan dan penyebaran global virus yang luas," kata Shockey.
Studi yang diterbitkan oleh jurnal CDC juga menemukan bukti bahwa COVID-19 mungkin telah menyebar di pesawat di negara lain.
Laporan terbaru, diterbitkan pada hari Jumat, merinci seorang penumpang Vietnam Airlines yang kemungkinan menyebarkan virus ke 14 sesama pelancong dalam penerbangan 1 Maret dari London ke Hanoi.
Penerbangan tersebut membawa 217 penumpang, kata para peneliti.
Maskapai penerbangan AS biasanya sekarang mengharuskan semua penumpang untuk memakai masker saat berada di dalam pesawat.
Baca Juga: Pasien Meninggal Dunia Akibat COVID-19 di Kepri Capai 3 Persen
Panduan CDC sendiri mengatakan virus tidak menyebar dengan mudah dalam penerbangan “karena cara udara bersirkulasi dan disaring di pesawat".
Namun mereka memperingatkan “Mungkin ada risiko tertular COVID-19 pada penerbangan yang ramai jika ada penumpang lain di pesawat dengan COVID-19."