Studi: Mandi Air Panas di Bak Bisa Turunkan Risiko Diabetes Tipe 2

Selasa, 22 September 2020 | 17:39 WIB
Studi: Mandi Air Panas di Bak Bisa Turunkan Risiko Diabetes Tipe 2
Ilustrasi mandi di bak. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sering mandi air panas dengan berendam di bak disebut memberikan manfaat untuk risiko diabetes tipe 2. Hal ini dinyatakan dalam sebuah studi yang dilakukan oleh  Dr. Hisayuki Katsuyama dan rekannya dari Rumah Sakit Kohnodai, Ichikawa, Chiba, Jepang.

Melansir dari Medical Xpress, peneltian sebelumnya telah menunjukkan bahwa terapi panas seperti penggunaan sauna dan mandi air panas bisa meningkatkan kontrol gula darah. Dengan demikian, mandi di bak dengan air panas secara rutin bisa menjadi alat terapi bagi pasien diabetes tipe 2. 

Para peneliti menyelidiki data kuesioner dari 1.297 pasien diabetes tipe 2 yang rutin berkunjung ke unit rawat jalan RS Kohnodai antara Oktober 2018 hingga Maret 2019. Mereka mempelajari hubungan frekuensi mandi dengan pengukuran antropometri dan darah. 

Dalam penelitian ini, para pasien dibagi menjadi tiga kelompok menurut frekuensi mandi, kelompok 1 adalah mereka yang mandi di bak air panas 4 kali atau lebih per minggu, kelompok 2 mandi antara 1 hingga 4 kali per minggu, sementara kelompok 3 mandi kurang dari 1 kali mandi per minggu.

Baca Juga: Penelitian WHO: Penyakit Jantung dan Diabetes Bikin Covid-19 Tambah Parah

Setelah dilakukan berbagai analisis statistik, data menunjukkan frekuensi rata-rata mandi adalah 4,2 kali seminggu dan rata-rata lama mandi adalah 16 menit. Hasilnya, kelompok 1 memiliki rata-rata HbA1c 7,10 persen, kelompok 2 dengan 7,20 persen dan kelompok 3 sebanyak 7,36 persen.

Menurut Hello Sehat, HbA1C adalah hemoglibin yang berkaitan dengan glukosa. Pengujian HbA1C berfungsi mengetahui jumlah glukosa dalam darah selama rata-rata 3 bulan. 

Frekuensi mandi air panas juga merupakan penentu indeks masa tubuh (BMI), semakin sering mandi air panas, maka semakin kecil pula rata-rata BMI. Penurunan tekanan darah diastolik juga dikaitkan dengan peningkatan frekuensi mandi setelah disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, dan jumlah obat tekanan darah.

"Hasil kami menunjukkan bahwa paparan panas setiap hari melalui bak mandi air panas memiliki pengaruh menguntungkan pada faktor risiko kardiovaskular pada pasien dengan diabetes tipe 2," catat para peneliti. 

Baca Juga: Awas Diabetes Tipe 2, Cek Adakah Kulit Halus dan Mengkilat di Tubuh?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI