Suara.com - Demensia vaskular adalah salah satu bentuk penyakit otak yang paling umum nomor dua. Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya suplai darah ke otak.
Alzheimer Support's, sebuah lembaga yang berfungsi mendukung penderita alzheimer ini juga menyampaikan demensia vaskular bisa disebabkan oleh serangkaian stroke ringan (TIA) atau stroke.
Salah satu gejala demensia vaskular adalah seseorang biasanya menjadi lebih emosional atau mudah marah. Sebab, bagian otak yang berfungsi mengatur fokus, memori dan bahasa terpengaruh oleh penyakit ini.
Tanda-tanda lain dari demensia vaskular termasuk masalah ingatan dan sering salah meletakkan barang. Selain itu, penderita juga mungkin kesulitan menemukan kata yang tepat untuk mengidentifikasi sesuatu.
Misalnya, lupa meletakkan benda yang biasa digunakan sehari-hari di rumah, seperti remote TV, telepon rumah atau lainnya.

Penderita demensia vaskular mungkin juga jauh lebih lambat dalam berpikir dan menjadi disorientasi, terutama ketika berada jauh dari lingkungan yang dikenalnya. Penderita demensia jenis ini juga mungkin mengalami kesulitan berjalan.
Kerusakan otak yang menyebabkan demensia vaskular tidak bisa dipulihkan, tetapi seseorang masih bisa memperlambat perkembangan penyakit ini.
Caranya, minum obat untuk mengatasi kondisi kesehatan yang bisa memicu demensia vaskular. Adapun masalah kesehatan yang bisa memicu demensia vaskular adalah tekanan darah tinggi, diabetes atau masalah jantung.
Anda juga disarankan menerapkan gaya hidup yang lebih sehat dengan olahraga secara teratur dan mengonsumsi makanan yang sehat.
Baca Juga: Waspada! Terlalu Sedikit atau Kebanyakan Tidur Berisiko pada Kesehatan Otak
Perawatan rehabilitasi mungkin juga diperlukan penderita demensia, seperti fisioterapi, terapi okupasi dan terapi wicara.