Serang Saluran Reproduksi Perempuan, Ini Faktor Risiko Kanker Endometrium

Selasa, 22 September 2020 | 14:26 WIB
Serang Saluran Reproduksi Perempuan, Ini Faktor Risiko Kanker Endometrium
Ilustrasi kanker endometrium. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kanker endometrium pada perempuan bisa dipicu berbagai faktor, mulai dari obesitas, terapi hormonal, hingga masalah menopause. Kanker endometrium adalah kanker paling umum yang menyerang saluran reproduksi perempuan. 

Melansir dari Medical Xpress, kanker endometrium adalah kanker yang mulai muncul pada rahim, terutama di dalam lapisan sel yang membentuk lapisan rahim.

"Mayoritas kanker endometrium akan berkembang dan tumbuh sebagai respons terhadap estrogen. Obesitas meningkatkan kadar estrogen, sementara semakin tinggi estrogen, maka semakin besar risiko perempuan mengalami kanker ini," kata Dr. Jamie Bakkum-Gamez, ahli onkologi ginekologi Mayo Clinic.

Faktor risiko lainnya adalah terapi hormon. "Perempuan yang menggunakan terapi penggantian hormon khusus estrogen berisiko lebih tinggi terkena kanker endometrium," kata Dr. Bakkum-Gamez. Ia mencatat rata-rata usia wanita yang didiagnosis dengan kanker endometrium adalah 60 tahun.

Baca Juga: Ruam Kulit Bisa Jadi Tanda Kanker Ovarium, Begini Perbedaannya

"Kondisi medis lain yang mengubah keseimbangan estrogen dan progesteron dalam tubuh juga dapat meningkatkan kemungkinan perempuan terkena kanker endometrium karena fluktuasi keseimbangan hormon dapat menyebabkan perubahan pada endometrium," kata Dr. Bakkum-Gamez.

Perempuan yang didiagnosis dengan sindrom ovarium polikistik dan diabetes, serta mereka yang memiliki tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi juga berisiko terkena kanker endometrium. Selain itu, perempuan yang mengalami menopause pada usia lebih tua juga memiliki risiko tinggi.

Ilustrasi kanker (Pixabay/PDPics)
Ilustrasi kanker (Pixabay/PDPics)

Gejala kanker endometrium yang paling umum adalah perdarahan vagina yang tidak normal. Menurut Dokter Bakkum-Gamez,  jika perempuan mengalami perdarahan vagina yang tidak normal, seperti pendarahan setelah menopause, pendarahan antar periode menstruasi atau keluarnya darah yang tidak biasa, maka segeralah hubungi dokter.

"Saran saya (untuk mencegah kanker endometrium) cobalah untuk menjaga gaya hidup sehat, termasuk pola makan dan olahraga. Kita tahu bahwa makan dengan baik, olahraga dan menjaga berat badan yang sehat dapat mengurangi resiko semua jenis kanker," kata Dr. Bakkum-Gamez.

Baca Juga: Dokter: Pasien Kanker Harus Jujur Ungkap Kondisinya Selama Pengobatan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI