CDC Hapus Informasi Soal Covid-19 Bisa Menyebar Lewat Udara, Ada Apa?

Selasa, 22 September 2020 | 10:12 WIB
CDC Hapus Informasi Soal Covid-19 Bisa Menyebar Lewat Udara, Ada Apa?
Ilustrasi CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serika). [ANDREW CABALLERO-REYNOLDS / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC US) tiba-tiba menghapus informasi dari situs websitenya tentang virus corona Covid-19 dapat menyebar melalui udara dan dapat 'terbang' dengan jarak lebih dari 1,8 meter.

Mereka juga menghapus pernyataan yang mengatakan bahwa virus corona biasanya menyebar ketika orang menghirup partikel yang diproduksi orang lain.

"Versi draft perubahan yang diusulkan untuk rekomendasi ini diunggah secara keliru ke situs resmi badan tersebut. CDC saat ini memperbarui rekomendasinya mengenai penularan SARS-CoV-2 melalui udara. Setelah proses ini selesai, bahasa pembaruan akan diunggah," jelas Jason McDonald, juru bicara CDC, kepada CNN.

CDC mengatakan bahwa informasi soal penyebaran virus corona melalui udara diunggah secara diam-diam pada Jumat (18/9/2020) lalu.

Baca Juga: 'Monumen Cinta' Taj Mahal Kembali Dibuka Meski Infeksi Corona Melonjak

Setelah unggahan tersebut, CDC langsung merepons CNN dan pada Senin (21/9/2020) mereka mengatakan kembali ke pedoman sebelumnya.

Ilustrasi penularan virus corona. [Shutterstock]
Ilustrasi penularan virus corona. [Shutterstock]

Di sisi lain, sebelum pedoman ini kembali seperti semula, beberapa ahli justru senang karena banyak yang menekankan selama berbulan-bulan bahwa virus corona dapat menyebar melalui partikel kecil yang melayang lebih lambat di udara.

Itulah sebabnya, The Verge melaporkan, ventilasi di dalam ruangan untuk membersihkan sisa virus dan memakai masker untuk membantu memblokir partikel yang dihembuskan, sama pentingnya.

Hanya saja, hingga kini CDC dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum mau mengakui peran yang mungkin dimainkan partikel kecil di udara dalam penyebaran penyakit.

Pada awal pandemi, mereka menyimpulkan bahwa SARS-CoV-2 menyebar dari orang ke orang ketika mereka melakukan kontak dekat, yakni melalui tetesan besar yang dihasilkan ketika salah satu dari mereka batuk atau bersin.

Baca Juga: Positif Corona, Bupati Aceh Barat Lantik Pejabat Via Online

Sedangkan penelitian sekarang menunjukkan ada cara lain penularan virus, termasuk melalui aerosol.

Tetapi pedoman di CDC dan WHO tidak berubah secara substansial. Hal itu karena WHO ingin melihat lebih banyak bukti sebelum membuat keputusan tentang metode penularan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI