Pakar UI: Pandemi Covid-19 Tidak Akan Selesai dalam Waktu Dekat

Senin, 21 September 2020 | 19:39 WIB
Pakar UI: Pandemi Covid-19 Tidak Akan Selesai dalam Waktu Dekat
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@cottonbro)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi virus corona Covid-19 semakin meningkat setiap harinya di Indonesia. Pakar Epidemiologi  Universitas Indonesia atau UI, Pandu Riono bahkan memprediksi bahwa wabah tidak akan selesai dalam waktu dekat.

"Pandemi itu memang panjang. Itu realita, tidak mungkin selesai dalam waktu dekat dan tidak ada keajaiban, juga vaksin bukan solusi jangka pendek," kata Pandu Riono saat dihubungi Suara.com, Senin (21/9/2020).

Saat ditanyai wabah Covid-19 akan sedikit mereda di tahun 2021, ia tidak menyebutkan prediksinya secara pasti. "Bisa ya (pandemi melandai di awal tahun 2021), bisa bila responnya tidak seperti sekarang," imbuhnya. 

Pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI ini menyatakan bahwa wabah yang tak kunjung selesai di Indonesia juga disebabkan oleh strategi pemerintah. "Tidak direspon oleh negara, bahkan dikerjakan oleh adhoc, satgas, komite, akhirnya ditunjuk pak LBP (Luhut Binsar Panjaitan), kesannya tambal sulam. Seharusnya terencana dengan strategis," katanya.

Baca Juga: 5 Nakes di Dua Puskesmas Pandeglang Perpanjang Kasus COVID-19 Lingkup PNS

Menurut Pandu, strategi yang perlu diterapkan oleh pemerintah adalah merumuskan perencanaaan jangka panjang dan pendek. "Rumuskan objektif jangka pendek dan jangka panjang, tetapkan tenggat waktu, biaya, monevnya, semua harus terencana," tutupnya. 

Update Corona Covid-19 di Indonesia. (Shutterstock)
Update Corona Covid-19 di Indonesia. (Shutterstock)

Sebelumnya dalam diskusi Pergerakan Indonesia Maju, Kamis (17/9/2020), Pandu juga menyatakan bahwa jika pandemi baru selesai pampai 2022, maka dampaknya akan sangat panjang.

"Selama pemerintahan Pak Jokowi ini beliau akan menghadapi pandemi dan dampaknya, kalau pandeminya bisa diselesaikan sampai 2022, dampaknya akan sampai panjang sekali, sampai presiden yang akan datang juga masih menghadapi dampak dari pandemi ini, makanya jangan jadi presiden dulu, berat bebannya," pungkas Pandu. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI