Anak Sulit Konsentrasi Saat Belajar Online, Simak 7 Kiat Berikut

Vania Rossa Suara.Com
Senin, 21 September 2020 | 18:52 WIB
Anak Sulit Konsentrasi Saat Belajar Online, Simak 7 Kiat Berikut
Belajar Online di Rumah. (Shutterstok)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tak hanya orangtua yang harus bekerja di rumah selama pandemi Covid-19. Anak-anak pun terpaksa harus menghabiskan waktu belajarnya di rumah melalui pembelajaran online. Tentu saja ini sangat menyulitkan orangtua. Siapa yang bisa menjamin, mereka bisa tetap fokus saat belajar online?

“Banyak anak sulit beradaptasi dengan metode pembelajaran baru ini,” kata Megan Allen, seorang guru asal Florida, AS, yang sekaligus pendiri Tailored Learning Supports for Families, seperti dilansir dari Huffpost.

Ya, fokus saat belajar online tentu sangat sulit dilakukan anak-anak. Tapi, tidak apa-apa! Anda hanya butuh beberapa strategi, seperti 7 berikut ini, untuk membuat anak-anak - tetapi anak usia TK dan SD awal - memperhatikan pelajaran online mereka.

1. Ketahui apa artinya 'memperhatikan'
Sebelum Anda mulai terlalu cemas tentang apakah anak-anak memperhatikan pelajarannya atau tidak, para guru mengatakan bahwa penting untuk memperjelas harapan Anda.

Baca Juga: Diperpanjang, Tak Ada Belajar Tatap Muka di Palembang Hingga Akhir Tahun

“Jelaskan apa artinya 'memperhatikan'. Kita mengucapkan frasa itu, tapi apa artinya? Bagaimana seorang anak usia 7 tahun bisa 'memperhatikan'? ” kata Allen.

“Terkadang kami mengatakan hal-hal yang lumrah sebagai orang dewasa, namun ternyata tidak berarti bagi anak-anak. Ini salah satunya."

Bicarakan dengan anak Anda tentang apa sebenarnya arti 'memperhatikan', agar Anda berdua jelas. Seperti: Apakah telingamu mendengarkan? Apakah pandanganmu tertuju pada guru yang berbicara? Apakah otakmu mengikuti apa yang terjadi?

2. Buatlah ruang belajar yang didedikasikan khusus untuk anak
Meski sulit, terutama jika ruangan di rumah Anda terbatas, namun hal ini sangat penting menurut para ahli.

“Tidak masalah apakah itu dapur, ruang tamu, atau kamar tidur, tetapi harus bebas dari gangguan seperti telepon dan TV, dan yang terpenting harus konsisten,” kata Sarah Brown Wessling, Guru Nasional Tahun 2010 dan Guru Bahasa Inggris Sekolah Menengah Johnston.

Baca Juga: Guru dan Orang Tua Harus Bijak Dalam Pembelajaran Jarak Jauh

“Konsistensi adalah kunci untuk pembelajaran di rumah karena ini memberi sinyal kepada anak Anda bahwa inilah saatnya untuk belajar dan terlibat,” katanya.

3. Biarkan mereka gelisah
Ketika orangtua melihat anak mereka gelisah di depan layar, naluri mereka umumnya menganggap anak sudah mulai bosan. Mungkin saja itu benar. Tetapi para guru tahu, bahwa terkadang anak-anak butuh bergerak untuk bisa mendengarkan.

“Sama seperti di sekolah, beberapa peserta didik perlu berdiri atau bergerak untuk memperhatikan,” kata Wessling.

“Jika ini anak Anda, pertimbangkan untuk mengangkat layar laptop ke atas meja atau diletakkan di atas tumpukan buku sehingga mereka dapat berdiri."

4. Temukan tempat terbaik untuk mengawasi anak
Saat anak-anak belajar online, di mana sebaiknya orangtua berada? Beberapa anak terang-terangan menolak diawasi, sementara anak lainnya menjadi sangat pendiam ketika mengetahui orangtua mereka memperhatikan. Tapi, jika Anda tak mengawasi, mereka bisa saja tiba-tiba pergi dari depan layar.

Wessling mendorong para orangtua untuk mencoba-coba mencari posisi yang tepat untuk memperhatikan. “Waspadai kedekatan Anda,” katanya.

“Beberapa anak akan bekerja lebih baik ketika Anda dekat, tetapi tidak membayangi. Anak lain akan bekerja lebih baik ketika ia dibebaskan. Apa yang berhasil untuk anak Anda adalah hal yang benar untuk dilakukan," sarannya.

5. Izinkan mereka bergerak
“Anak-anak (dan orang dewasa) harus bergerak saat berada di depan kamera atau komputer!” kata Allen.

Mungkin anak Anda terlalu takut untuk bergerak di depan layar. Tapi, Anda bisa membuat semacam sinyal rahasia yang artinya memperbolehkan anak untuk bergerak saat ia sedang belajar. Saat sinyal itu dimainkan, anak bisa berdiri dan meregangkan tubuh atau berjalan-jalan selama beberapa detik. Setelah itu, ia akan kembali fokus di depan layar.

6. Bicaralah dengan guru anak Anda
Ya, para guru sekarang sedang berusaha mencoba mencari tahu cara menjalani hidup di 'normal baru ini. Tetapi membantu mereka mengenal anak Anda - dan memperkuat gagasan bahwa Anda akan benar-benar menangani pembelajaran jarak jauh sebagai sebuah tim - dapat sangat membantu dalam memastikan pembelajaran online.

“Buka jalur komunikasi itu sehingga Anda semua dapat memahami cara belajar baru ini bersama-sama,” kata Allen.

Beri tahu guru anak Anda sejak dini jika ada yang tidak berfungsi. Dan beri tahu mereka jika ada sesuatu. Juga, bersabarlah.

7. Jangan mencoba mendisiplinkan anak Anda
Mungkin sulit untuk melihat anak Anda berjuang dengan pembelajaran online. Kita semua ingin ini berhasil. Tapi jangan mendisiplinkan anak Anda jika mereka kesulitan.

“Hindari memberikan konsekuensi langsung saat anak tidak memperhatikan. Terutama di awal pengalaman ini, kami tidak ingin anak-anak kami mengasosiasikan hal-hal negatif dengan perilaku yang diinginkan," kata Wessling.

Daripada memarahi dan mencoba mendisiplinkan, akan lebih baik jika Anda memberi pujian pada perilaku mereka yang baik. Hal ini jauh lebih berhasil mendorong mereka ke arah ekspektasi yang lebih tinggi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI