Suara.com - Sakit kepala migrain memang bukan masalah serius, tapi kondisi ini bisa mengganggu aktivitas seseorang. Biasanya, sakit kepala migrain ini bisa berlangsung dari 4 sampai 72 jam.
Kondisi ini bisa menyerang kapan saja, seperti beberapa kali seminggu atau setiap beberapa bulan. Tapi, sakit kepala jenis ini bisa menurunkan kemampuan seseorang.
Penderita migrain sering kali harus menunda rencana atau aktivitas fisiknya karena tak kuat menahan sakit kepala. Kondisi ini juga bisa berdampak buruk pada kehidupan sosial, hubungan dan pekerjaan.
Tapi, penyebab pasti dari sakit kepala migrain masih sulit diketahui. Sebuah studi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dilansir dari Mirror UK, mengidentifikasi sakit kepala migrain sebagai penyebab kecacatan tertinggi keenam di dunia.
Baca Juga: Biar Makin Aman, Apakah Perlu Melapisi Masker Kain dengan Tisu?
Penyebab
Meski penyebab migrai belum pasti, tapi kondisi ini diduga terkait dengan aktivitas abnormal di otak yang terkait dengan pembawa pesan kimiawi dan pembuluh darah.
Kondisi ini juga memiliki hubungan genetik yang kuat. Adapula sejumlah pemicunya termasuk perubahan hormonal yang terkait dengan siklus menstruasi, serta pil kombinasi dan HRT. Karena itulah, migrain 3 kali lebih sering terjadi pada wanita daripada pria.
Masalah emosional, seperti stres, kecemasan dan kelelahan juga bisa memicu sakit kepala migrain. Orang juga bisa mengalaminya akibat minum alkohol, kafein, coklat, keju dan faktor lingkungan, seperti melihat layar yang berkedip-kedip, bau menyengat dan cahaya terang.
Gejala
Baca Juga: Penelitian Jepang: Jus Kesemek Bisa Buat Virus Corona Jadi Tak Berbahaya?
Umumnya, gejala khas sakit kepala migrain termasuk nyeri parah, berdenyut dan berulang di satu sisi kepala. Nyeri ini sering kali disertai dengan gangguan penglihatan, mual dan muntah, pusing dan sangat sensitif terhadap suara, cahaya dan sentuhan.
Sekitar seperempat penderita migrain mengalami titik buta akipat kilatan cahaya, kesemutan di wajah dan ekstremitas.
Sayangnya, tidak ada obat khusus untuk mengatasi sakit kepala migrain. Kebanyakan orang bisa mengatasinya dengan mengubah gaya hidup, pengobatan dan melihat tanda-tanda serangan migrain.
Adapun beberapa tips yang bisa dilakukan, seperti menjaga cairan tubuh, menghindari stres dan cukup tidur untuk mencegah sakit kepala migrain.