Suara.com - Serangan jantung juga disebut sebagai infark miokard (MI) yang termasuk masalah kesehatan serius dan membutuhkan penanganan medis segera.
Kondisi yang bisa menyebabkan kematian ini bisa dialami oleh siapa pun, terutama orang dengan riwayat kesehatan keluarga atau pribadi menderita penyakit jantung.
Tapi dilansir dari Express, seseorang bisa mencegah terjadi komplikasi dan kematian akibat serangan jantung dengan memperhatikan gejalanya. Salah satu gejala serangan jantung adalah perasaan tersedak.
Seseorang yang hendak mengalami serangan jantung juga mungkin mengalami perut seperti mulas disertai rasa kenyang atau gangguan pencernaan.
Baca Juga: Penelitian WHO: Penyakit Jantung dan Diabetes Bikin Covid-19 Tambah Parah
Ada pula gejala lain yang mungkin tidak disadari termasuk keringat berlebihan, sakit perut, pusing dan sakit. Selain itu, orang juga mungkin mengalami kelemahan yang parah, rasa cemas dan kelelahan luar biasa.
Gejala serangan jantung yang paling jelas adalah ketidaknyamanan di dada, lengan atau bawah tulang dada. Kondisi ini biasanya terasa seperti ada tekanan, berat, sesak, tertekan atau nyeri.
Pada kondisi itu, Anda harus segera menghubungan pelayanan medis darurat. Terlebih, jika gejala sudah menyebar dari area dada ke punggung, tenggorokan atau lengan.
Beberapa orang yang menderita serangan jantung mungkin merasa jantungnya berdetak sangat cepat. Tapi, seseorang yang berisiko serangan jantung belum tentu mengalami semua gejalanya.
Anda tak perlu menunggungnya, lebih baik segera hubungi layanan medis bila sudah mengalami salah satu gejala serangan jantung tersebut.
Baca Juga: Benarkah Diabetes Tipe 1 Bisa Berubah Jadi Tipe 2? Ini Faktanya
Karena, gejala serangan jantung bisa berbeda dari orang ke orang. Bahkan gejala serangan jantung juga bervariasi antara setiap orang.
Artinya, seseorang yang sudah pernah mengalami serangan jantung mungkin juga akan mengalami gejala yang berbeda bila kondisinya kambuh lagi.
Satu hal yang paling penting, Anda juga harus mencegah terjadinya serangan jantung seperti perubahan pola hidup. Jika Anda sudah pernah menderita atau berisiko sakit jantung, Anda harus berusaha menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh.
Pada tindakan pencegahan ini, Anda bisa mencoba olahraga lebih rutin dan mengonsumsi makanan sehat. Anda perlu olahraga setidaknya 150 menit dalam intensitas sedang selama seminggu.