Studi: Stroke Menampilkan Gejala Tertentu Beberapa Hari Sebelum Menyerang

Minggu, 20 September 2020 | 19:18 WIB
Studi: Stroke Menampilkan Gejala Tertentu Beberapa Hari Sebelum Menyerang
Ilustrasi stroke
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Stroke sering kali dianggap sebagai serangan yang mendadak. Padahal stroke bisa muncul dengan tanda-tanda tertentu beberapa jam atau hari sebelum menyerang. 

Melansir dari Scinence Daily, tanda-tanda peringatan stroke iskemik dapat terlihat sejak tujuh hari sebelum serangan stroke. Jika tanda-tanda ini sudah muncul, maka diperlukan perawatan sesegera mungkin untuk mencegah kerusakan serius pada otak. 

Hal tersebut dinyatakan dalam sebuah penelitian terhadap pasien stroke yang diterbitkan dalam jurnal Neurology edisi 8 Maret 2005 jurnal ilmiah dari American Academy of Neurology.

Delapan puluh persen stroke adalah iskemik yang disebabkan oleh penyempitan arteri besar atau kecil di otak. Stroke jenis ini juga muncul karena adanya gumpalan yang menghalangi aliran darah ke otak. 

Baca Juga: Stroke Bisa Picu Pikun Pada Alzheimer? Ini Kata Dokter Saraf

Mereka sering didahului oleh serangan iskemik sementara (TIA), stroke peringatan atau stroke mini yang menunjukkan gejala yang mirip dengan stroke, biasanya berlangsung kurang dari lima menit dan tidak melukai otak.

"Kami telah mengetahui selama beberapa waktu bahwa TIA sering menjadi pendahulu dari stroke mayor," kata penulis studi Peter M. Rothwell, MD, PhD, FRCP, dari Departemen Neurologi Klinis di Radcliffe Infirmary di Oxford, Inggris. 

Penyakit stroke (Shutterstock)
Penyakit stroke (Shutterstock)

"Apa yang belum dapat kami tentukan adalah seberapa mendesak pasien harus dinilai setelah TIA untuk menerima perawatan pencegahan yang paling efektif. Studi ini menunjukkan bahwa waktu TIA sangat penting dan perawatan yang paling efektif harus dimulai dalam beberapa jam setelah TIA untuk mencegah serangan stroke mayor," imbuhnya. 

Stroke iskemik muncul dengan gejala mati rasa atau salah satu sisi tubuh terasa lemah, kelumpuhan pada wajah, linglung, sulit berbicara, hilang keseimbangan, gangguan penglihatan, hingga sakit kepala berat mendadak.

Baca Juga: Anak Cerdas Terbukti Lebih Panjang Umur, Ini Penjelasan Ilmiahnya!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI