Peminum Kopi Unggul Dalam Lawan Kanker Usus dan Berita Populer Lainnya

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Minggu, 20 September 2020 | 18:35 WIB
Peminum Kopi Unggul Dalam Lawan Kanker Usus dan Berita Populer Lainnya
Ilustrasi minum kopi. (sumber: visualphotos)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beberapa penelitian telah berhasil mengungkap sederet manfaat kopi bagi kesehatan. Kini peneliti Amerika Serikat menyebut bahwa peminum kopi punya keunggulan dalam melawan kanker usus.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengizinkan penggunaan obat herbal untuk Covid-19 asalkan melewati pengujian yang standar. Dua berita tadi merupakan kabar terpopuler di kanal Health Suara.com. Berikut ini kabar popoler lainnya.

1. Peneliti Amerika: Peminum Kopi Punya Keunggulan untuk Melawan Kanker Usus

Ilustrasi perempuan minum kopi. (Sumber: Shuttertsock)
Ilustrasi perempuan minum kopi. (Sumber: Shuttertsock)

Minum kopi telah lama dikaitkan dengan manfaat mencegah berbagai penyakit. Dalam sebuah studi baru pun menemukan beberapa cangkir kopi sehari, dikaitkan dengan kelangsungan hidup yang lebih lama dan risiko perkembangan kanker lebih rendah pada pasien dengan kanker kolorektal, kanker yang tumbuh di jaringan usus besar.

Baca Juga: Ini Dia, Gadis Penjual Kopi Berparas Cantik yang Viral di Banyumas

Para peneliti dari Dana-Farber Cancer Institute menemukan bahwa pada 1.171 pasien yang dirawat karena kanker kolorektal metastatik, yang melaporkan minum dua hingga tiga cangkir kopi sehari cenderung hidup lebih lama secara keseluruhan. Selain itu, mereka memiliki waktu lebih lama sebelum penyakit jadi memburuk dibandingkan mereka yang tidak minum kopi.

Baca selengkapnya

2. WHO: Obat Herbal untuk Covid-19 Diizinkan, Asal Lewat Pengujian

Tanaman herbal
Tanaman herbal

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya mengesahkan protokol pengujian obat-obatan herbal Afrika untuk virus corona Covid-19. Pengesahan ini dinyatakan oleh pihak WHO pada Sabtu (19/9/2020).

Melansir dari Medical Xpress, sebelumnya Presiden Madagaskar mempromosikan minuman berbasis artemisia, tanaman dengan khasiat yang terbukti untuk mengobati malaria. Namun promosi tersebut malah mendapat respon negatif. 

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Kopi Janji Jiwa Masih Gunakan Plastik Untuk Kemasan

Baca selengkapnya

3. CDC Kembali Ubah Pedomannya, Orang Tanpa Gejala Perlu Dites Virus Corona

Ilustrasi CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serika). [ANDREW CABALLERO-REYNOLDS / AFP]
Ilustrasi CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serika). [ANDREW CABALLERO-REYNOLDS / AFP]

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat kembali mengoreksi pedomannya tentang siapa saja yang harus menjalani tes virus corona.

Fox News melaporkan, pada Jumat (18/9/2020) CDC mengumumkan bahwa orang-orang yang berkontak dengan orang terinfeksi Covid-19 harus dites, bahkan jika mereka tidak menunjukkan gejala.

Baca selengkapnya

4. Update Covid-19 di Dunia: Kasus Terbanyak Terjadi di Benua Asia

Virus Corona (coronavirus) Covid-19. (Shutterstock)
Virus Corona (coronavirus) Covid-19. (Shutterstock)

Virus corona masih mewabah di 215 negara di dunia. Negara di setiap benua telah terinfeksi virus jenis SARS COV-2 itu dan benua Asia jadi yang terbanyak memiliki jumlah kasus positif Covid-19.

Dikutip dari situs worldometers.info, per Minggu, 20 September 2020, pukul 06.38 GMT, ada 9.352.554 kasus positif virus corona di benua terluas di dunia itu. Sedangkan negara-negara dari benua lain, seperti Eropa 4.402.397 kasus, Amerika Utara 8,307,912 kasus, Amerika Selatan 7.490.758 kasus, Afrika 1.406.599 kasus, dan Oceania 30.557 kasus.

Baca selengkapnya

5. Deteksi Demensia Alzheimer Bisa Dari Usia Muda, Begini Caranya

Ilustrasi perempuan dementia. (Shutterstock)
Ilustrasi perempuan dementia. (Shutterstock)

Gejala demensia alzheimer terutama pada orang tua seringkali tidak terkenali dengan baik. Hal ini lantaran, gejalanya mirip dengan kondisi lupa pada umumnya.

Ketua umum Persatuan dokter saraf Indonesia (Perdossi) dr. Dodik Tugasworo Sp.S (K) menyampaikan, alzheimer memang umum terjadi pada orang lanjut usia. Tapi gejalanya bisa terjadi sejak usia produktif.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI