Jangan Anggap Sepele, Ini Kondisi Lupa yang Bisa Jadi Tanda Penyakit

Minggu, 20 September 2020 | 18:25 WIB
Jangan Anggap Sepele, Ini Kondisi Lupa yang Bisa Jadi Tanda Penyakit
Ilustrasi seseorang yang lupa [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setiap orang pasti pernah mengalami lupa. Tetapi ada kondisi lupa yang mesti kita sadari. Karena bisa jadi itu merupakan sebuah tanda penyakit.

Dokter spesialis saraf dr. Sri Budhi Rianawati Sp.S (K) menjelaskan bahwa lupa normal hanya memerlukan waktu beberapa saat untuk mengingat kembali dan tidak sampai mengganggu fungsi otak. Lupa normal biasanya terjadi saat seseorang kurang konsentrasi.

"Lupa normal hanya terjadi saat kurang konsentrasi. Kemudian lupa sama nama orang namun memang jarang ketemu itu masih wajar," jelas Sri dalam webinar Festival Bulan Alzheimer Sedunia, Minggu (20/9/2020).

Ia menambahkan, lupa normal juga tidak akan mengganggu kehidupan sosial seseorang yang mengalaminya. Selain itu, masih mampu mengingat hal yang dianggapnya penting. Walaupun sesekali lupa dengan arah yang akan dituju, tetapi kondisi itu tidak akan sampai membuatnya tersesat.

Baca Juga: Sering Tertukar, Ini Beda Lupa Normal dan Akibat Alzheimer

Ilustrasi orang terkena alzheimer. (Shutterstock)

Berbeda dengan lupa tidak normal. Sri menyampaikan dalam kedokteran lupa tidak normal disebut juga demensia atau terjadi penurunan daya ingat dan adanya gangguan pada otak.

"Jadi demensia sendiri adalah sekumpulan gejala dari penurunan fungsi otak. Fungsi otak ada macam-macam. Untuk daya ingat, atensi, konsentrasi kemudian berbahasa. Kalau hanya satu saja mungkin masih belum disebut demensia," paparnya.

Lupa yang demensia, lanjut Sri, bisa menyebabkan gangguan aktivitas sehari-hari bahkan mengganggu kehidupan sosial. Tanda paling parah, menurutnya, bisa menyebabkan lupa arah pulang ke rumah saat bepergian.

"(Lupa) tidak normal kadang sekitar rumah saja, bahkan ke masuk rumah sendiri bisa tersesat. Itu sudah berlebihan," ucapnya.

Ia menyampaikan ada 10 tanda yang harus diperhatikan untuk deteksi dini terjadi lupa tidak normal atau demensia:

Baca Juga: Dokter Saraf: Pikun Pada Lansia Bukan Hal yang Normal

  1. Gangguan daya ingat, sering lupa
  2. Disorientasi, bingung dengan waktu (hari, tanggal, jam), lupa jalan pulang
  3. Menarik diri dari pergaulan
  4. Perubahan perilaku dan kepribadian
  5. Sulit melakukan pekerjaan sehari-sehari. Seperti menyetir, mengatur keuangan.
  6. Kesulitan kemampuan visuospasial seperti mengukur jarak, sulit membedakan warna.
  7. Sulit fokus
  8. Gangguan komunikasi, kesulitan berbicara, ingin mengatakan sesuatu tiba-tiba lupa.
  9. Sulit membuat keputusan
  10. Menaruh barang tidak pada tempatnya. Misalnya, menaruh kacamata di kulkas.

"Kalau ada satu di antara 10 gejala itu sebaiknya hati-hati. Waspada itu adalah bentuk deteksi dini agar tidak jatuh pada pikun sesungguhnya," ujar Sri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI