"Aplikasi E-Memory Screening (EMS), dengan tata kelola informasi baik harapannya masyarakat mengerti bahwa pikun menjadi gejala dini demensia. Stigma di masyarakat Indonesia pikun wajar apalagi untuk usia tua," kata dokter spesialis saraf dr. Pukovisa Prawiroharjo, Sp.S (K).
Ia menjelaskan, pada aplikasi itu terdapat fitus artikel yang membahas segala hal tentang demensia. Juga fitur tes screening untuk menentukan apakah seseorang telah mengalami demensia atau belum.
Pada fitur tes itu, pengguna akan diminta mengisi kolom nama dan tahun lahir. Lalu menjawab delapan pertanyaan mengenai gejala atau tanda demensia.
"Kalau skornya dua ke atas akan disarankan untuk lakukan pemeriksaan ke dokter," kata Pukovisa.
Ia menambahkan, aplikasi EMS juga akan memberikan rekomendasi dokter dan rumah sakit yang jaraknya sekitar 50 km dari pengguna. Aplikasi itu bisa diunduh pada playstore maupun appstore.
Ketua Perdossi Dodik berharap dengan adanya aplikasi tersebut dapat meningkatkan informasi masyarakat terhadap demensia alzheimer.
"Melalui Aplikasi EMS ini kami berharap semakin banyak masyarakat yang mengetahui gejala awal Demensia Alzheimer dan juga tahu bagaimana penanganannya," ucapnya.