Peneliti Inggris: Pemindaian Stroke Bisa Jadi Cara Lain Deteksi Covid-19:

Minggu, 20 September 2020 | 06:32 WIB
Peneliti Inggris: Pemindaian Stroke Bisa Jadi Cara Lain Deteksi Covid-19:
Ilustrasi CT Scan [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah penelitian baru dari School of Biomedical Engineering & Imaging Sciences menemukan Covid-19 dapat terdiagnosis dalam pemindaian darurat yang sama untuk mendiagnosis stroke.

Menurut peneliti, penemuan ini memiliki implikasi penting dalam pengobatan pasien dengan dugaan stroke melalui identifikasi awal Covid-19.

Penelitian ini terbit pada Sabtu (19/9/2020) di American Journal of Neuroradiology dam dipimpin oleh Dr Tom Booth, dosen senior di neuroimaging dan konsultan radiologi di Rumah Sakit King's College.

"Pemindaian darurat menangkap gambar bagian atas paru-paru di mana bulu yang disebut 'ground glass opacification' memungkinkan Covid-19 terdiagnosis," kata Dr Booth, dilansir laman resmi King's College London.

Baca Juga: Stroke Bisa Picu Pikun Pada Alzheimer? Ini Kata Dokter Saraf

Berdasarkan laman Radiopedia.org, Ground-glass opacification / opacity (GGO) adalah istilah deskriptif yang mengacu pada area peningkatan atenuasi di paru-paru pada computed tomography (CT) dengan tanda bronkial dan vaskular.

CT Scan paling mutakhir, minim efek samping dan bisa deteksi benjolan hingga 0,28 mm. (Suara.com/Firsta Nodia)
Ilustrasi CT Scan (Suara.com/Firsta Nodia)

Penelitian ini memeriksa 225 pasien dari tiga Unit Stroke Hyper-Acute London.

Sedangkan pemindaiam stroke darurat terdiri dari computed tomography (CT scan) dari pembuluh darah kepala dan leher.

Hasil menunjukkan, ketika tim melihat perubahan ini di bagian atas paru-paru selama pemindaian darurat, mereka dapat secara akurat mendiagnosis Covid-19 dan perubahan tersebut juga memprediksi peningkatan kematian.

"Ini sangat relevan mengingat keterbatasan pengujian reverse transcriptase-polymerase chain reaction (RT-PCR) untuk SARS-CoV-2 karena membutuhkan waktu untuk mendapatkan hasilnya dan terkadang tidak akurat," sambung Dr Booth.

Baca Juga: Lawan Stroke, 5 Potret Epy Kusnandar Jalani Terapi

Tidak hanya itu, temuan ini juga memungkinkan pemilihan tingkat alat pelindung diri (APD) yang sesuai, triase pengaturan bangsal rawat inap yang sesuai, karantina diri dan pelacakan kontak.

"Ini adalah hasil yang berguna karena perubahannya mudah dilihat oleh ahli radiologi dan dokter lain. Ini adalah "informasi gratis" dari pemindaian yang ditujukan untuk tujuan lain namun sangat berharga," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI