Rusak karena Virus Corona, Pria 70 Tahun Harus Transplantasi Paru Ganda

Sabtu, 19 September 2020 | 15:03 WIB
Rusak karena Virus Corona, Pria 70 Tahun Harus Transplantasi Paru Ganda
Ilustrasi virus menginfeksi paru-paru. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pasien asal Texas, Amerika Serikat, berusia 70 tahun harus menjalani transplantasi paru ganda akibat kerusakan yang disebabkan oleh infeksi virus corona.

Francisco Medellin terinfeksi virus corona pada Juni dan selama dirawat, ia diberi antibiotik. Namun, sayangnya kondisi dia justru memburuk.

Ia dibawa ke ICU di Memorial Hermann The Woodlands Medical Center. Di sana, dokter mendiagnosisnya dengan sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS) dan pneumonia yang disebabkan Covid-19.

"Kadar oksigen darah Medellin berada di 60-an, terkadang turun ke 50-an. Tingkat oksigen pasien yang sehat adalah sekitar 95. Dia sakit parah dan, pada saat itu, sangat beruntung masih hidup," kata Dr. Soma Jyothula, profesor kedokteran McGovern Medical School di Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Texas di Houston (UTHealth).

Baca Juga: Dengan Transplantasi Sumsum Tulang, Balita Ini Selamat dari Leukemia 2 Kali

Selama enam minggu, dokter mencoba untuk mengobatinya dengan steroid, terapi plasma dan remdesivir yang diyakini dapat menghambat kemampuan virus untuk bereplikasi dengan menghentikan virus menghasilkan enzim. Namun, upaya para dokter tidak berhasil.

Ilustrasi pneumonia [shutterstock]
Ilustrasi pneumonia [shutterstock]

Medellin diketahui mengidap diabetes. Selain itu, ia tidak menderita penyakit penyerta lain.

"Setelah semua perawatan ini, dia masih membutuhkan 80 hingga 100% oksigen saat istirahat. Pada saat itu, kami memutuskan satu-satunya cara dia akan bertahan adalah jika dia menjalani transplantasi paru ganda," sambung Jyothula.

Pasien menjalani transplantasi pada 27 Agustus lalu. Operasinya dilakukan oleh ahli bedah Dr Manish Patel.

"Dua alasan utama seseorang mendapatkan transplantasi paru adalah fibrosis paru dan emfisema. Sekarang kami dapat menambahkan pasien COVID-19 ke daftar itu," kata Patel, ketua bedah paru-paru.

Baca Juga: RSCM Pastikan Transplantasi Ginjal Tetap Aman Dilakukan Selama Pandemi

Ia menambahkan, alasan kematian pada pasien Covid-19 paling umum adalah karena kerusakan paru-paru. Patel yakin bahwa akan banyak pasien virus corona yang menjalani transplantasi paru.

Beruntungnya, operasi berjalan lancar dan berhasil. Medellin pun sekarang masih dalam masa pemulihan.

"Berpikir bahwa saya hanya beberapa hari lagi dari kematian dan sekarang saya memiliki kesempatan kedua dalam hidup adalah benar-benar keajaiban," ujar Medellin, dilansir Fox News.

Ayah dari 9 anak ini pun berterima kasih kepada tim dokter yang telah membantunya selamat dari penyakit pernapasan mematikan itu.

Dalam rilis rumah sakit, Jyothula mengatakan pasien yang menerima transplantasi paru ganda bertahan lebih lama dibandingkan dengan mereka yang menerima transplantasi paru tunggal.

Jika pasien selamat dari gejala pasca-operasi dalam satu tahun, tambahnya, mereka akan memiliki harapan hidup 10 hingga 12 tahun lagi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI