Suara.com - Banyak orangtua mungkin kebingungan mencari tahu batuk yang dialami oleh anak akibat flu atau virus corona Covid-19. Dokter residen Inggris telah mengungkapkan bentuk batuk akibat virus corona pada anak-anak.
Dr Hilary Jones mendesak semua orangtua untuk meninjau gejala virus corona Covid-19 yang mungkin terjadi pada anak-anak sebelum menjalani tes medis.
Para ahli di King's College London mengungkapkan bahwa anak-anak yang menderita virus corona Covid-19 itu tidak memiliki gejala sama seperti orang dewasa.
Para peneliti mengatakan bahwa anak-anak kemungkinan besar menderita gejala seperti kelelahan dan kehilangan nafsu makan. Sementara orang dewasa lebih cenderung menunjukkan gejala, seperti batuk terus-menerus, suhu tinggi dan hilangnya rasa dan penciuman.
Nasihat Dr Hilary ini muncul setelah Menteri Matt Hancock memeringatkan bahwa tes virus corona Covid-19 hanya dibatasi bagi orang yang paling membutuhkan. Artinya, anak-anak bisa menjadi urutan terakhir untuk mendapatkannya.

Dr Hilary juga menyarankan semua orangtua untuk tidak boleh mengizinkan anak-anaknya berangkat sekolah atau berpergian ketika batuk.
"Tidak diragukan lagi banyak anak yang dipulangkan dari sekolah karena batuk, tapi belum jelas penyebabnya virus corona atau tidak. Tapi, gejala khas virus corona termasuk batuk kering terus-menerus," ujar Dr Hilary dikutip dari The Sun.
Saat orang yang lebih tua terinfeksi virus corona Covid-19, mereka akan cenderung lebih mengetahui gejalanya daripada anak-anak.
Orang dewasa biasanya menyadari batuk terus-menerus akibat virus corona, batuk ketika minum, rasa geli di bagian saluran pernapasan, pilek dan lendir yang mengalir di belakang tenggorokan.
Baca Juga: Ahli: Azitromisin untuk Lawan Covid-19 Bisa Picu Masalah Jantung
Sedangkan, anak-anak lebih cenderung mengalami batuk terus-menerus ketika terinfeksi virus corona Covid-19. Karena itu, Dr Hilary mengatakan anak yang hanya batuk sesekali tak seharusnya langsung dipulangkan atau dituding terinfeksi virus corona.