Suara.com - Pasien virus corona Covid-19 pertama di Italia yang melakukan perjalanan dari Wuhan, China pada akhir Januari 2020 dirawat di rumah sakit dengan gejala virus corona Covid-19 setelah beberapa hari.
Sebuah laporan yang diterbitkan baru-baru ini menunjukkan bahwa ia memiliki jejak virus corona Covid-19 yang bisa terdeteksi di matanya beberapa hari setelah dibersihkan dari hidungnya.
Laporan itu menunjukkan bahwa virus corona Covid-19 ditemukan di cairan mata orang yang terinfeksi dan kemungkinan menular. Temuan ini mestinya bisa meningkatkan kesadaran orang akan kebersihan tangan dan jangan menyentuh wajah.
Wanita usia 65 tahun yang tak ingin disebutkan namanya itu, tiba di Italia pada 23 Januari 2020 setelah meninggalkan pusat wabah virus corona Covid-19. Pada 29 Januari 2020, wanita itu dirawat di unit isolasi di rumah sakit Italia dengan gejala batuk kering, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, konjungtivitis dan infeksi selaput mata yang dikenal sebagai pinkeye.
Baca Juga: Studi Terbaru: Pembasmi Gulma Bisa Bunuh Virus Corona dalam 10 Detik
Dokter lantas mengumpulkan air mata yang keluar dari wanita itu pada hari ketiga perawatan. Karena dilansir dari Washington Post, konjungtivitis yang dialaminya masih terus terjadi. Peneliti pun menemukan dia memiliki partikel infeksius yang terdeteksi di matanya.
Wanita itu sembuh dari virus corona Covid-19 pada hari ke-20 di rumah sakit. Tapi, uji sampel matanya positif terdapat jejak virus corona di hari ke-21 perawatan.
Selama sekitar 5 hari kemudian, jejak virus itu tidak terdeteksi di matanya. Tapi, jejak virus corona Covid-19 itu kembali terdeteksi di hari ke-27 setelah tidak terdeteksi saat tes swab.
Peneliti pun melakukan tes tambahan dan menemukan bukti bahwa virus di matanya telah bereplikasi, yang artinya virus pada air matanya bisa menular ke orang lain.
Penemuan ini menunjukkan bahwa sekresi mata pada pasien virus corona Covid-19 bisa menular, seiring dengan pentingnya mempraktikkan kebersihan diri yang baik.
Baca Juga: Benarkah Pemakaian Masker Bisa Membentuk Kekebalan? Ini Kata Ahli!
Aaron Glatt, profesor dan ketua departemen kedokteran di Mount Sinai South Nassau, pun mengatakan konjungtivitis virus sangat menular sehingga tak mengherankan bila virus corona terdeteksi di mata.
Glatt sebagai juru bicara Infectious Diseases Society of America, juga mengatakan temuan studi itu bisa memengaruhi kesehatan masyarakat. Tapi, penelitian seperti ini masih perlu dilakukan lebih banyak lagi untuk mengukur seberapa luas masalahnya.
W. David Hardy , seorang spesialis penyakit menular dan asisten profesor kedokteran di divisi penyakit menular di Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins juga mengatakan temuan ini mengingatkan kembali hubungan antara hidung dan mata yang sering terlupakan.
David menjelaskan hidung dan mata bertindak sebagai sistem drainase, yang mana virus bisa berjalan ke hidung dan masuk ke mata atau sebaliknya.