Suara.com - Hingga kini, ilmuwan belum bisa menemukan obat khusus untuk Covid-19. Itulah sebabnya dokter menggunakan obat eksperimental yang sudah ada untuk merawat pasien virus corona.
Salah satu obatnya yaitu antibiotik azithromycin yang umumnya dikombinasikan dengan vitamin tertentu untuk mengendalikan gejala pada pasien Covid-19.
Namun, sebuah penelitian yang terbit dalam jurnal JAMA Network Open membuktikan bahwa obat ini sebenarnya dapat meningkatkan risiko masalah jantung.
Studi dari University of Illinois Chicago di AS menemukan jika azithromycin digunakan dengan obat-obatan yang memengaruhi impuls listrik jantung, dapat meningkatkan 40 persen kejadian terkait jantung, termasuk pingsan, jantung berdebar-debar, hingga serangan jantung.
Baca Juga: Direktur CDC Sebut Masker Lebih Baik dari Vaksin Covid-19?
Obat-obatan yang termasuk dapat memengaruhi impulas listrik jantung antara lain obat tekanan darah seperti penghambat ACE dan beta-blocker, beberapa antidepresan, serta obat anti-malaria seperti hydroxychloroquine dan chloroquine, obat opioid dan pelemas otot.
Dalam studi ini, peneliti menggunakan database besar yang berisi data medis lebih dari empat juta pasien dirawat di rumah sakit AS dengan usia rata-rata 36 tahun antara 2009 dan 2015.
Mereka meneliti pasien yang mengonsumsi antibiotik amoxilin dan azithromycin dalam lima hari setelah kunjungan rumah sakit.
Dilansir The Health Site, peneliti menemukan masalah jantung pada pasien yang mengonsumsi azithromycin, dibandingkan dengan amoxilin, tidak lebih tinggi.
Namun, ketika azithromycin dikombinasikan dengan obat yang memperpanjang interval QT, masalah jantung menjadi tinggi dibandingkan dengan kelompok amoxilin.
Baca Juga: Akibat Covid-19, Stok Darah PMI Hanya Cukup untuk 2 Hari
Melihat hasil ini, peneliti mengimbau untuk lebih hati-hati dalam meresepkan azithromycin untuk mengobati Covid-19 atau penyakit lain pada pasien dengan juga menggunakan obat perpanjang interval QT.
Baru-baru ini, sebuah penelitian yang terbit dalam jurnal Lancet Rheumatology menunjukkan kombinasi hydroxychloroquine (HCQ) dan azithromycin (AZM) berkitan dengan risiko masalah kardiovaskular.