Suara.com - Infeksi virus corona Covid-19 bisa menyebabkan usia harapan hidup seseorang menurun hingga 9 tahun di seluruh dunia.
Analisis global tentang usia harapan hidup seseorang menunjukkan bahwa pandemi virus corona Covid-19 bisa menyebabkan penurunan usia harapan hidup jangka pendek di banyak wilayah, termasuk Eropa dan Amerika Utara.
Para ilmuwan mengatakan virus corona Covid-19 kemungkinan akan menyebabkan penurunan usia harapan hidup di daerah yang terkena dampak parah. Meski begitu, tetap bisa ada pengecualian khusus bila penyebaran penyakit dapat diatasi dengan baik.
Studi para ilmuwan yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One, meneliti dampak kematian terkait virus corona Covid-19 pada usia harapan hidup seseorang untuk 4 wilayah di dunia yang luas di berbagai tingkat infeksi dan kelompok usia.
Baca Juga: Dokter: Pasien Kanker Harus Jujur Ungkap Kondisinya Selama Pengobatan
"Studi kami memberikan penilaian pertama tentang potensi dampak virus corona Covid-19 pada usia harapan hidup seseorang berdasarkan berbagai skenarion tingkat prevalensi selama periode setahun," jelas Dr Guillaume Marois, dari Institut Internasional untuk Analisis Sistem Terapan (IIASA) dikutip dari Mirror UK.
Dr Guillaume Marois menjelaskan bahwa usia harapan hidup seseorang adalah ukuran rata-rata jumlah tahun yang mungkin diharapkan seseorang untuk hidup.
Ia mengatakan, peningkatan perawatan kesehatan, kondisi sosial ekonomi dan pendidikan adalah salah satu faktor kunci yang memengaruhi kesehatan dan berapa lama seseorang hidup.
Usia harapan hidup telah digunakan sebagai ukuran perkembangan manusia di berbagai negara dan wilayah. Selama 100 tahun terakhir, usia harapan hidup telah meningkat secara signifikan di banyak wilayah di dunia.
Pada studi baru, para peneliti IIASA membangun model mikrosimulasi yang menyimulasikan kemungkinan infeksi virus corona Covid-19, risiko kematian karena virus corona dan kematian akibat penyebab lain selama setahun dari kelompok umur yang berbeda.
Baca Juga: Studi Canada: Virus Corona dapat Membantu Ilmuwan Melawan Kanker
Kemudian, mereka menghitung dampak virus corona Covid-19 pada usia harapan hidup seseorang dengan merekonstruksi tabel hidup dan harapan hidup dari simulasi serta membandingkannya dengan yang digunakan untuk input.
Mereka menemukan bahwa dengan tingkat prevalensi yang sangat rendah, pandemi virus corona Covid-19 tidak akan memengaruhi usia harapan hidup seseorang. Tapi, tingkat prevalensi setinggi 2 persen bisa menyebabkan penurunan usia harapan hidup di negara dengan usia harapan hidup tinggi, yakni rata-rata 80 tahun.
Pada tingkat prevalensi tinggi, dampak virus corona terhadap usia harapan hidup lebih besar, terutama di Eropa dan Amerika Utara. Pada prevalensi 10 persen, turunnya usia harapan hidup kemungkinan besar di atas 1 tahun di negara-negara dengan usia harapan hidup tinggi, seperti Eropa dan Amerika Utara.
"Pada prevalensi 50 persen, artinya 3 sampai 9 tahun akan hilang di wilayah dengan usia harapan hidup tinggi. Sedangkan di daerah yang kurang berkembang, dampaknya lebih kecil, mengingat usia harapan hidup lebih rendah," jelas Dr Marois.
Namun, tingkat usia harapan hidup akan kembali pulih di wilayah yang paling terkena dampaknya setelah pandemi virus corona Covid-19 berakhir.
Menurut peneliti IIASA Sergei Scherbov yang juga melakukan studi terkait, Eropa membutuhkan hampir 20 tahun untuk meningkatkan usia harapan hidup setinggi 6 tahun, dari 72,8 tahun pada 1990 menjadi 78,6 tahun 2019.
Dengan demikian, virus corona Covid-19 bisa mengatur kembali indikator ini pada tahun 2020 ke nilai beberapa waktu lalu. Analisis ini berguna untuk melihat besarnya potensi virus corona Covid-19 merugikan nyawa seseorang.
"Kami menunjukkan bahwa bila virus menyebar secara luas dalam populasi. Misalnya, tanpa adanya penguncian dan pengukuran jarak sosial, kondisi ini bisa mengakibatkan penurunan usia harapan hidup seseorang secara signifikan," jelas penulis studi Raya Muttarak, wakil direktur program populasi dunia IIASA.