Suara.com - Tanggal 17 September 2020 kemarin, Indonesia baru saja merayakan Hari Palang Merah Indonesia (PMI). Tahun ini di tengah pandemi Covid-19, PMI merasakan pukulan luar biasa, di mana stok darah yang tersedia berkurang drastis.
Ketua Bidang Unit Donor Darah PMI Pusat, dr. Linda Lukitasari Waseso, mengatakan stok darah di Indonesia berkurang 30 hingga 40 persen dari tahun sebelumnya. "Ini karena adanya pembatasan berskala besar di beberapa provinsi, tidak hanya di DKI Jakarta, kemudian WFH, pembatasan untuk jarak berkumpul. Ini membuat pendonor yang secara reguler atau instansi-instansi yang sudah biasa mendonorkan darahnya berkurang. Awal-awal penutupan di bulan Maret mulai ada, otomatis kita sangat kekurangan darah," ujarnya saat dihubungi suara.com, Kamis (18/9/2020).
Beruntung dengan bantuan TNI-Polri, kekurangan darah ini sedikit terastasi, karena Panglima, Kapolri, dan Kemendagri menugaskan para tentara, anggota polri, dan ASN untuk mendonorkan darahnya.
"Kalau TNI dan Polri gampang untuk diarahkan, dibanding komunitas agak sulit karena kantornya tutup, sehingga kami minta mereka berdonor di unit donor darah kami," terang dr. Linda.
Baca Juga: Hari Palang Merah Indonesia, Jusuf Kalla: PMI Tetap Tugas di Tengah Pandemi
Dr. Linda juga mengungkap jika biasanya stok darah cukup hingga 4 hari, kini stok darah selama pandemi hanya cukup untuk satu hingga 2 hari. Penurunan yang lebih parah dialami Unit Transfusi Darah (UTD) PMI DKI Jakata yang mengalami penurunan hingga 80 persen.
"Sebelum pandemi kita bisa bisa kumpulin 1000 pendonor sehari, tapi sekarang hanya bisa kumpulin 200 pendonor, karena 60 persen kegiatan di luar gedung kita datang ke instansi jemput bola, sekarang instansi tutup kampus tutup kuliah sekolah dari rumah," ungkap Kepala UTD PMI DKI Jakarta, Dr. dr. Ni Ken Ritchie, M.Biomed saat dihubungi beberpa waktu lalu.
Sementara itu, Dr. Ni Ken sendiri meminta masyarakat tidak khawatir tertular Covid-19 saat mendonorkan darah di mobil unit PMI atau di kantor unit cabang PMI, karena protokol kesehatan pasti dijalankan dengan ketat, termasuk memastikan tidak adanya kerumunan saat mendonor darah. Seperti mengatur jadwal kedatangan saat hendak donor darah di kantor dan cabang PMI, sehingga pendonor bisa datang dan langsung pulang. "Kita minta atur jadwal orang yang mau donor, ada yang datang jam 9, jam 10, jam 11, jadi jangan sampai semua datang di waktu yang bersamaan," jelasnya.
Sementara untuk ruangan bekas pendonor, pihak PMI juga akan membersihkan baik di mobil maupun di kantor PMI. Pastinya pendonor harus datang dalam keadaan fit, tidak bergejala Covid-19, tidak ada kontak dalam 2 minggu dengan penderita, dan datang memakai masker. "Bahkan antara pendonor, tempat tidur harus dibersihkan lebih dulu supaya pendonornya nyaman nggak bekas orang. Pemeriksaan suhu sudah pasti sebelum masuk," terang dr. Ni Ken.
Pendonor bisa datang dengan melihat jadwal keliling unit mobil PMI DKI Jakarta di website www.utdpmidkijakarta.or.id yang mendatangi terdekat ke tempat tinggal Anda. Tapi masyarakat juga bisa datang langsung ke PMI DKI Jakarta pusat di Kramat Jaya, dan 3 cabang lain di PMI Jakarta Selatan, Jakarta timur dan Jakarta Barat.
Baca Juga: PMI Curhat Susahnya Kumpulkan Stok Darah Saat Pandemi Covid-19
"Mendekatkan masyarakat dengan lokasi donor darah. Jadi bisa ke cabang, tapi memang bukanya jam 8 pagi sampai jam 8 malam, tidak 24 jam. Tapi kalau di Kramat Raya kita 24 jam," jelasnya.