Masih Jadi Pusat Pandemi, Amerika Selatan Mulai Longgarkan Pembatasan

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 18 September 2020 | 09:51 WIB
Masih Jadi Pusat Pandemi, Amerika Selatan Mulai Longgarkan Pembatasan
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkritik sejumlah negara Amerika Selatan yang mulai melonggarkan pembatasan wilayah.

Dilansir ANTARA, Amerika Selatan telah mulai melanjutkan kehidupan sosial dan publik yang normal padahal pandemi COVID-19 masih membutuhkan langkah pengendalian besar, kata direktur regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Carissa Etienne.

Kasus virus corona di daerah perbatasan Kolombia dengan Venezuela telah meningkat sepuluh kali lipat dalam dua minggu terakhir, kata Etienne.

Ia membeberkan data itu dalam pengarahan virtual dari Washington dengan para direktur Organisasi Kesehatan Pan-Amerika.

Baca Juga: Lagi, WHO Ingatkan Bahaya Virus Corona di Musim Dingin

Tingkat kematian meningkat di beberapa bagian Meksiko, dan kecenderungan serupa terlihat di Ekuador, Kosta Rika dan Bolivia, juga di beberapa wilayah di Argentina, katanya.

"Meskipun seluruh dunia berlomba mengembangkan alat baru untuk mencegah dan menyembuhkan COVID-19, vaksin aman dan efektif yang dapat diproduksi dan dikirim dalam skala besar masih belum tersedia," kata Etienne.

"Kita harus jelas bahwa membuka diri terlalu dini memberi virus ini lebih banyak ruang untuk menyebar dan menempatkan penduduk kita pada risiko yang lebih besar. Lihat apa yang terjadi Eropa," katanya.

Etienne mengatakan pemerintah negara-negara harus memantau perjalanan dengan sangat hati-hati karena membuka kembali pariwisata dapat menyebabkan kemunduran.

Keadaan seperti itu sudah terlihat di Karibia. Di kawasan itu, beberapa negara yang sebelumnya hampir tidak memiliki kasus mengalami lonjakan COVID-19 ketika pariwisata dilanjutkan.

Baca Juga: Dampak PSBB, Penjualan Ikan Asin menurun

Menurut hitungan Reuters, Amerika Selatan telah mencatat sekitar 8,4 juta kasus virus corona dan lebih dari 314.000 kematian. Kedua angka itu merupakan yang tertinggi di kawasan mana pun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI