Studi: Kucing dan Anjing Positif Covid-19 Alami Masalah Pernapasan

Jum'at, 18 September 2020 | 07:55 WIB
Studi: Kucing dan Anjing Positif Covid-19 Alami Masalah Pernapasan
Ilustrasi kucing pakai masker. [Chiplanay/Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seperti halnya manusia, kucing dan anjng juga mengalami masalah pernapasan ketika tertular Covid-19. Hal ini dinyatakan dalam sebuah studi yang telah dipresentasikan pada konferensi European Society of Clinical Microbiology and Infectious Diseases tentang Covid.

Melansir dari The Sun, para peneliti mengingatkan bahwa virus corona bahkan dapat ditularkan dari hewan peliharaan ke manusia.

Para ilmuwan dari University of Guelph, di Ontario, Kanada menganalisis sampel dari hewan peliharaan dari pasien Covid-19. Sampel usap didapatkan dari 17 kucing, 18 anjing dan satu musang.

Dalam penelitian ini satu kucing memiliki hasil yang tidak pasti tetapi yang lainnya dinyatakan negatif. Kondisi ini menunjukkan bahwa kucing-kucing ini tidak terinfeksi pada saat itu.

Baca Juga: Dorna Ingin MotoGP Valencia Dihadiri Penonton

Sampel darah juga diambil dari delapan kucing dan sepuluh anjing. Tujuh dari kucing (88 persen) dan dua anjing (20 persen) memiliki antibodi yang menunjukkan adanya infeksi sebelumnya.

“Hasil awal ini menunjukkan bahwa sebagian besar hewan peliharaan dengan pemilik yang mengalami Covid-19 bisa jadi terinfeksi," kata Pemimpin studi Prof Dorothee Bienzle

Menurut Bienzle, semua kucing dalam penelitian ini menunjukkan hasil sampel usap yang tidak terlalu jelas. Namun mereka memiliki antibodi yang menunjukkan adanya infeksi sebelumnya. 

"Dua anjing memiliki hasil antibodi IgG positif yang menunjukkan infeksi di masa lalu dan salah satunya dilaporkan memiliki masalah pernapasan," imbuhnya. 

Ilustrasi anjing pakai masker. [Shutterstock]
Ilustrasi anjing pakai masker. [Shutterstock]

Profesor Tim Morris dari University of Nottingham yang tidak ikut dalam penelitian menyebutkan bahwa penularan dari manusia ke hewan masih sangat kurang bukti."

Baca Juga: Penyebaran COVID-19 Tinggi, Bayern Munich Batal Awali Musim di Hadapan Fans

Saat ini tidak ada bukti yang dilaporkan penularan SARS-CoV-2 dari hewan peliharaan ke manusia," kata Morris.

Prof Alasdair Cook dari Universitas Surrey juga menyatakan bahwa menyayangkan jika ada kekhawarian berlebihan pada hewan peliharaan. 

“Akan sangat disayangkan jika ada perhatian yang berlebihan terhadap temuan ini yang bisa menyebabkan kekhawatiran tak perlu," kata Cook. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI