Suara.com - Bukan hanya mental, stres juga bisa memiliki dampak pada kesehatan fisik. Stres kronis juga bisa menyebabkan penyakit fisik seperti demam, bahkan dalam jangka panjang bisa sebabkan masalah jantung.
Melansir dari Insider, stres bisa menyebabkan demam meski tidak ada kondisi kesehatan yang mendasari. Demam akibat stres biasanya disebut dengan demam psikogenik.
"Sebuah fenomena telah menjelaskan di mana stres tampaknya meningkatkan suhu inti tubuh tanpa adanya proses inflamasi lain seperti infeksi atau cedera," kata Katrina Miller Parrish, MD, kepala eksekutif kualitas dan informasi untuk L.A. Care Health Plan.
Demam psikogenik merupakan peningkatan suhu tubuh yang disebabkan oleh stres. Kondisi ini juga kadang disebut dengan hipertermia akibat stres.
Baca Juga: Terungkap! Bukti Ilmiah Kurang Tidur Bisa Bikin Anda Stres Seharian
Demam psikogenik didiagnosis ketika suhu tubuh mencapai 37 derajat Celcius atau lebih saat seseorang mengalami stres akut atau kronis tanpa penyebab demam secara fisik.
Meski tidak diketahui secara persis, Miller Parrish percaya bahwa demam akibat stres terkait dengan kondisi otak yang meningkatkan suhu sebagai respons terhadap stres. Dalam hal ini, hormon stres berinteraksi dengan sistem endokrin dan menyebabkan peningkatan suhu tubuh.
Sebuah studi tahun 2020 yang diterbitkan dalam jurnal Science menemukan bahwa respons stres memengaruhi hipotalamus pada tikus atau area otak yang mengontrol suhu tubuh. Tetapi lebih banyak penelitian diperlukan untuk menentukan apakah ini yang terjadi pada manusia.
Demam psikogenik dapat terjadi pada semua usia dan lebih banyak terjadi pada perempuan daripada pada pria. Namun, karena belum ada banyak penelitian, maka belum ada data yang tepat dan konsisten mengenai demam akibat stres.
Baca Juga: Ingin Meredakan Stres? Coba Lakukan 6 Cara Alami ini