Lagi, WHO Ingatkan Bahaya Virus Corona di Musim Dingin

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 17 September 2020 | 18:35 WIB
Lagi, WHO Ingatkan Bahaya Virus Corona di Musim Dingin
Ilustrasi Musim dingin. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Memasuki musim gugur, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali mengingatkan tentang risiko bahaya virus Corona Covid-19.

Dilansir ANTARA, WHO mengatakan virus corona bisa menyebar dengan kecepatan yang mengkhawatirkan di sebagian belahan bumi utara, saat musim flu akan datang beberapa bulan lagi selama musim dingin.

"Kami mulai melihat kecenderungan yang mengkhawatirkan di beberapa negara," kata Maria Van Kerkhove, kepala teknis WHO untuk Covid-19, dalam siaran melalui media sosial.

"Kami melihat peningkatan rawat inap, di unit perawatan intensif, terutama di Spanyol, Prancis, Montenegro, Ukraina, dan beberapa negara bagian Amerika Serikat. Itu mengkhawatirkan karena kami belum melihat musim flu datang," tambahnya lagi.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Meninggi, Dokter Takut Gelombang Kedua di Musim Dingin

Van Kerkhove juga mengatakan kasus rawat inap, di kalangan pasien yang berusia 15-49 tahun dan terinfeksi Covid-19, meningkat di beberapa negara.

Sebelumnya, para ahli telah mengungkapkan bahwa suhu rendah di musim dingin akan memicu gelombang kedua virus corona Covid-19 di negara-negara tertentu.

Para ilmuwan pun telah mengevaluasi hubungan antara jumlah kasus virus corona Covid-19 di suatu negara dibandingkan suhu rata-rata.

Para ahli yang berbasis di India pun menemukan bahwa negara dengan suhu lebih dingin mengalami wabah virus corona yang lebih parah.

Evaluasi ini terjadi beberapa minggu setelah para ilmuwan pemerintah terkemuka di Inggris mengklaim bahwa musim bisa bisa memicu gelombang kedus virus corona mematikan.

Baca Juga: Risiko Serangan Jantung Meningkat di Musim Dingin, Ini Temuan Peneliti!

Sir Patrick Vallance telah mengatakan bahwa ada peluang yang masuk akan bahwa virus akan memiliki keuntungan untuk bertahan hidup di musim dingin.

Chandi Mandal, ahli biokimia dari Universitas Sentral Rajasthan dan Mahaveer Singh Panwar dari Universitas Hindu Banaras mengatakan kini negara di belahan bumi Utara bisa mengalami kesulitan ketika melalui musim panas.

"Jika suhu rendah merupakan faktor risiko untuk virus corona Covid-19, maka musim panas bisa mengurangi tingkat penularan dan infeksi," jelas Mandal dan Panwar dikutip dari The Sun.

Prof Mandal dan Prof Panwar pun mengumpulkan data dari akhir Maret hingga pertengahan April 2020. Mereka menemukan bahwa negara-negara di lintang yang lebih tinggi dan iklim lebih dingin cenderung memiliki beban kasus yang lebih tinggi.

Karena, negara-negara dengan garis lintang yang lebih hangat dan lebih rendah juga melaporkan lebih sedikit kasus virus corona Covid-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI