Gegara Implan Payudara, Bertahun-tahun Wanita Ini Alami Efek Samping Parah

Kamis, 17 September 2020 | 15:01 WIB
Gegara Implan Payudara, Bertahun-tahun Wanita Ini Alami Efek Samping Parah
Rachel Avramis (Facebook/Rachel Ourania Avramis )
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang perempuan bernama Rachel Avramis dari Harleysville, Pennsylvania, mengatakan ketagihan implan payudara, hingga merasakan sakit selama 11 tahun.

Ia mengaku menderita gejala 'mengerikan' ketika memperbesar payudaranya dari ukuran C besar menjadi 32 DD. Ia melakukannya sejak setelah masa menyusui kedua putrinya selesai.

Setelah operasi pembesaran payudara, Avramis mengalami insomnia, penurunan berat badan secara drastis, 'kabut otak', dan efek samping lainnya.

Bahkan, enam bulan setelah operasi pertama Avramis sudah mengalami migrain parah.

Baca Juga: Begini Cara Atasi Mastitis, Peradangan Payudara yang Dialami Citra Kirana

Pada 2016, ruam muncul di wajah dan seluruh tubuhnya. Benjolan merah juga terdeteksi. Kondisi ini membuatnya didiagnosis dengan eksim.

Rachel Avramis (Facebook/Rachel Ourania Avramis )
Rachel Avramis (Facebook/Rachel Ourania Avramis )

Tahun 2017, implan payudara itu memengaruhi kesehatan mentalnya. Ia depresi, sehingga berhenti berbicara dengan teman-temannya.

Setahun kemudian, ia mulai menderita 'kabut otak'. Selain itu, ia juga mengalami kerontokan rambut, mata kering, dan kuku rapuh.

Bertahun-tahun rasa sakit ini dirasakannya hingga putri pertamanya, Nia, memperlihatkan sebuah video di YouTube tentang efek samping dari implan payudara.

"Putri saya saat itu berusia 11 tahun dan tidak menyukai kondisi saya yang selalu sakit. Akhirnya kami pergi ke dokter dan ia mengatakan saya menderita autoimun, menyarankan saya untuk datang ke spesialis tiroid," kenang Avramis, dilansir Mirror.

Baca Juga: Mengenal Mastitis, Infeksi Payudara yang Dialami Citra Kirana

Ketika mereka di dalam mobil, tiba-tiba Nia memperlihatkannya sebuah video, dan di dalamnya mengungkapkan implan payudara dapat menyebabkan autoimun.

Dia akhirnya melepas implannya pada Agustus lalu, dan mendapati implan bagian kanannya sudah pecah dan menguning.

Setelah operasi ini, kondisinya berangsur-angsur membaik. Perempuan 36 tahun ini tidak lagi menderita migrain parah dan merasa kembali seperti 'dirinya yang dahulu'.

FDA menulis dalam laman resminya bahwa gejala dari implan payudara termasuk kelelahan, kehilangan ingatan, ruam, 'kabut otak', dan nyeri sendi.

"Beberapa pasien mungkin menggunakan istilah 'penyakit implan payudara' untuk menggambarkan gejala ini. Para peneliti sedang menyelidiki gejala-gejala ini untuk lebih memahami asalnya," tulis FDA.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI