Suara.com - Kenaikan berat badan sangat umum terjadi pada wanita yang sedang hamil. Tapi, kenaikan berat badan yang berlebihan selama kehamilan berkaitan dengan tingginya risiko asma dan alergi pada masak kanak-kanak.
Peneliti China mempelajari 15.145 pasangan ibu dan anak di Shanghai melacak kenaikan berat badan selama kehamilan dan kesehatan masak kanak-kanak.
Studi di JAMA Open Network menemukan bahwa jumlah kenaikan berat badan yang disarankan pada ibu hamil, sekitar 9 hingga 14 kilogram untuk wanita dengan berat badan normal.
Sedangkan dilansir dari New York Times, anak-anak yang lahir dari ibu dengan tambahan berat badan 14 hingga 24 kilogram memiliki risiko lebih tinggi terkena asma 13 persen, rinitis alergi atau alergi obat dan eksim 9 persen.
Baca Juga: Ternyata Masker Scuba Tidak Efektif Mencegah Covid-19, Ini Penjelasannya
Ketika seorang wanita mengalami kenaikan berat badan 24 kilogram saat hamil, risiko asma anak-anak meningkat 22 persen, rinitis alergi 14 persen, eksim 15 persen dan alergi makanan 21 persen.
Semua risiko penyakit itu akan lebih tinggi bila kenaikan berat badan selama kehamilan semakin bertambah.
Studi ini juga disesuaikan dengan pendapatan ibu hamil, kebiasaan merokok, asupan alkohol, riwayat alergi keluarga dan faktor-faktor lainnya.
Penulis utama, Yiting Chen dari Universitas Shanghai Jiao Tong, mengatakan bahwa sekitar 25 persen populasi global memiliki alergi dan langkah-langkah untuk meminimalkannya sangat penting.
"Sekalipun anak-anak alergi secara genetik. Langkah-langkah intervensi dini yang efektif masih bisa mengurangi terjadinya penyakit alergi, sehingga anak tumbuh dengan sehat," ujar Yiting Chen.
Baca Juga: Jumlah Kasus COVID-19 di Sleman Tambah 10 Pasien, Dua Dintaranya Ibu Hamil