Kerap Disantap, 4 Makanan ini Paling Sering Timbulkan Keracunan

Kamis, 17 September 2020 | 10:23 WIB
Kerap Disantap, 4 Makanan ini Paling Sering Timbulkan Keracunan
Ilustrasi: nasi yang dihangatkan kembali lalu didinginkan bisa menimbulkan basil cereus yang bisa memicu diare. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keracunan terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri, virus atau parasit. Gejala keracunan makanan bisa memicu mual, diare, muntah, kram perut, demam tinggi, kelelahan, pegal dan menggigil. 

Melansir dari Express, ada beberapa makanan yang sering dikonsumsi tapi bisa meningatkan risiko keracunan. Menurut CE Safety, badan Keselamatan dan kesehatan kerja di Shenandoah Junction, West Virginia menyatakan bahwa berikut beberapa makanan yang meningkatkan risiko keracunan, antara lain:

Ayam

Makan ayam mentah atau setengah matang dapat membuat Anda berisiko terkontaminasi bakter salmonella. Bakteri ini bisa menyebabkan diare, demam, dan kram perut.

Anda juga disarankan untuk tidak mencuci ayam mentah sebelum memasaknya. Hal ini bisa meningkatkan risiko penyebaran bakteri silang dari ayam ke tangan, permukaan meja, pakaian, hingga peralatan masak. 

Jika memasak unggas dengan bentuk masih utuh, bagian daging yang paling tebal harus diperiksa kematangannya untuk memastikan semuanya dapat dimakan. Saat memeriksa ayam, seharusnya tidak ada potongan merah muda di salah satu daging dan semua sari daging harus bening.

Nasi

Nasi yang dimasak pertama kali tidak menimbulkan bahaya tertentu, namun nasi yang dihangatkan kembali jika dan dibiarkan dingin pada suhu kamar dapat menumbuhkan basil cereus yang menyebabkan muntah dan diare.

Jika Anda berencana makan nasi di kemudian hari, pastikan sisa makanan langsung dimasukkan ke lemari es dan tidak dibiarkan hingga mencapai suhu ruangan.

Baca Juga: Melindungi dari Berbagai Penyakit, Konsumsi 4 Sayur Tersehat Ini

Kacang merah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI