Studi Ini Jelaskan Mengapa Wanita Lebih Rentan Terkena Penyakit Autoimun

Rabu, 16 September 2020 | 19:50 WIB
Studi Ini Jelaskan Mengapa Wanita Lebih Rentan Terkena Penyakit Autoimun
Penyakit autoimun. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peneliti di Michigan State University melakukan sebuah penelitian yang hasilnya menunjukkan bahwa perbedaan dalam hormon seks biologis dapat menentukan pola penyakit yang diidap seumur hidup.

Berdasarkan laporan The Health Site, peneliti mengaitkan hubungan antara hormon tertentu yang ada sebelum dan sesudah kelahiran dengan respons imun serta perkembangan penyakit imunologi seumur hidup.

Diterbitkan dalam Prosiding National Academy of Sciences edisi terbaru, penelitian ini menjawab pertanyaan, 'mengapa perempuan berisiko mengalami penyakit yang melibatkan sistem kekebalan, seperti asma, alergi, dan sindrom iritasi usus besar'.

Penulis studi mengatakan bahwa penelitian ini 'membuka pintu' untuk terapi dan pencegahan baru.

Baca Juga: Mulanya Titik Kecil, Ternyata Perempuan Ini Derita Kanker Kulit

Hormon perinatal memengaruhi risiko gangguan tertentu

Penyakit Asma (Shutterstock)
Penyakit Asma (Shutterstock)

Menurut peneliti, hormon perinatal (periode sekitar waktu kelahiran, 5 bulan sebelumnya dan satu bulan sesudahnya), memiliki pengaruh lebih besar pada risiko mengembangkan kelainan terkait sel mast.

Sel mast adalah sel darah putih yang mengatur garis pertahanan pertama dalam melawan infeksi dan paparan racun, serta memainkan peran penting dalam penyembuhan luka.

Namun, ketika sel mast ini menjadi terlalu aktif maka akan menyebabkan penyakit inflamasi atau peradangan kronis dan, dalam kasus tertentu, kematian.

Sel mast wanita menyimpan dan melepaskan lebih banyak zat inflamasi seperti protease, histamin dan serotonin, dibandingkan dengan pria. Artinya, sel mast wanita lebih mungkin memicu respon imun yang agresif.

Baca Juga: Bahaya Banget, Ini Alasan Sunat Perempuan Harus Dihentikan

Meski memiliki keunggulan, yaitu membuat perempuan lebih bisa bertahan dari infeksi, risikonya justru membuat mereka menderita penyakit peradangan dan autoimun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI