Suara.com - Masker scuba sempat menjadi salah satu pilihan untuk mencegah virus corona. Tapi belakangan pemerintah menyebut bahwa menggunakan masker scuba justru berbahaya.
Sementara itu, untuk mengetahui risiko kanker prostat ternyata bisa dilihat dari jari tangan Dua berita tadi merupakan kabar terpopuler di kanal health suara.com. Berikut ini kabar terpopuler lainnya.
1. Hindari, Pakai Masker Scuba Justru Bisa Berbahaya
PT KAI Commuter Indonesia (KCI) belakangan melakukan sosialisasi pada pengguna KRL untuk menghindari pemakaian masker buff dan masker scuba.
Baca Juga: Dapat Menurunkan Risiko Kanker, Konsumsi 4 Makanan Ini
"Hindari pemakaian masker scuba atau buff yang hanya 5% efektif dalam mencegah risiko terpaparnya akan debu, virus, dan bakteri," tulis akun IG @commuterline pada salah satu postingannya.
2. Cek Risiko Kanker Prostat Lewat Jari Tangan,Begini Caranya!
Gejala kanker prostat biasanya sulit dikenali, sampai kondisi ini telah memengaruhi saluran yang membawa urine dari kandung kemih keluar melalui penis (uretra).
Jika kondisi itu terjadi, Anda mungkin akan mengalami sejumlah gangguan pada kebiasaan mandi. Menurut NHS dilansir dari Express, berikut ini kondisi yang mungkin terjadi ketika Anda memiliki kanker prostat.
Baca Juga: Tak Pakai Masker, Pria Ini Dihukum Menggantung Peluk Tiang Listrik
3. Mulanya Titik Kecil, Ternyata Perempuan Ini Derita Kanker Kulit
Seorang perempuan terkejut bahwa ia tiba-tiba didiagnosis menderita kanker kulit. Mulanya, hanya ada titik kecil di kakinya yang bahkan tidak terlihat.
Louise Hay, dari Sydney, Australia, sedih kehilangan ayahnya Donald karena penyakit tahun lalu. Hal itu mendorongnya melakukan pemeriksaan rutin untuk kulitnya sendiri.
4. Hentikan Konsumsi Makanan yang Dibungkus Kertas Koran, Bahaya!
Telah diketahui secara umum bahwa kertas koran atau bahkan kertas bekas soal ujian digunakan sebagai pembungkus makanan. Sayangnya, membungkus makanan dengan koran atau kertas lain yang mengandung tulisan bisa memiliki efek buruk pada kesehatan.
"Membungkus makanan di koran adalah praktik yang tidak sehat dan makanan semacam itu berbahaya bagi kesehatan, bahkan jika makanan telah dimasak secara higienis," kata Otoritas Standar, Keamanan, dan Makanan India (FSSAI) seperti yang dikutip dari NDTV.
5. Vaksin Tak Akan Hentikan Pandemi Virus Corona Covid-19, Ini Sebabnya!
Dr Umair Shah, Kepala Departemen Kesehatan Harris County, Texas, kembali mengingat terakhir kali kampanye vaksin massa dilakukan di Amerika Serikat. Momen itu terjadi pada tahun 2009 ketika flu babi H1N1 merebak pada bulan April, tempatnya akhir musim flu biasa.
"Kampanye vaksin itu sangat menantang. Seseorang butuh beberapa minggu hingga berbulan-bulan untuk melakukan aktivitas fisik dengan aman serta efektif," katanya, dikutip dari CNN.