CDC: Studi Temukan Virus Corona Covid-19 Ada di AS Sejak Desember 2019

Rabu, 16 September 2020 | 16:30 WIB
CDC: Studi Temukan Virus Corona Covid-19 Ada di AS Sejak Desember 2019
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Virus corona Covid-19 yang telah menyebabkan kematian ratusan jiwa diduga telah ada di Amerika Serikat pada awal Desember 2019. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat pun meyakini virus corona ini sudah ada sebulan lebih awal.

Studi yang diterbitkan di Journal of Medical Internet Research, menemukan peningkatan yang signifikan pada jumlah kunjungan pasien penyakit pernapasan di klinik dan rumah sakit oleh pasien pada 22 Desember 2019.

Kasus virus corona Covid-19 pertama kali diidentifikasi di AS ketika seorang pasien di Washington baru saja mengunjungi Wuhan, China pada Januari 2020.

Dr Joann Elmore dan rekannya pun memeriksa hampir 10 juta rekam medis dari sistem UCLA Health, termasuk 3 rumah sakit dan 180 klinik.

Baca Juga: 7 Bulan Pandemi Corona, Angka Kemiskinan dan Penganggur di Level Tertinggi

Dr Joann Elmore mengaku memulai pencariannya setelah menerima sejumlah email dari pasien yang cemas pada Maret 2020 melalui portal pasien kliniknya di UCLA. Semuan pasiennya terus bertanya batuk yang dialaminya sejak Januari 2020 disebabkan oleh Covid-19 atau tidak.

Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)
Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)

"Pada pasien rawat jalan yang mengeluhkan batuk, saya menemukan peningkatan 50 persen. Kondisi itu terjadi pada lebih dari 1.000 pasien tambahan di atas rata-rata dari apa yang biasanya dilihat," jelas Dr Joann Elmore dikutip dari CNN.

Jumlah kunjungan pasien IGD yang mengeluhkan masalah pernapasan dan jumlah pasien rawat inap akibat gagal pernapasan akut antara Desember 2019 hingga Febuari 2020 mengalami peningkatan.

"Beberapa dari kasus ini bisa jadi karena flu musiman maupun kondisi lain. Karena, jumlah pasien yang lebih tinggi maka perawatan rawan jalan juga sangat penting," jelasnya.

Dr Joann Elmore berharap penelitian tersebut menunjukkan bahwa penyakit ini berpotensi membantu pakar kesehatan masyarakat mengidentifikasi dan melacak wabah yang muncul jauh lebih awal. Selain itu, cara ini juga berpotensi memperlambat atau menghentikan penyebaran penyakit.

Baca Juga: Ahli Virologi Amerika: Virus Corona Covid-19 Bisa Jadi Penyakit Musiman

Tapi, Claudia Hoyen, seorang spesialis penyakit menular di University Hospitals Cleveland Medical Center yang tidak bekerja dalam penelitian itu, mengaku tidak yakin virus corona Covid-19 sudah ada di AS jauh lebih cepat dari yang diperkirakan.

Sedangkan, Kristian Andersen, seorang profesor imunologi dan mikrobiologi di Scripps Research justru tidak setuju dengan pendapat Claudia Hoyen.

"Kami tahu dari data genetik virus corona Covid-19 bahwa pandemi dimulai pada akhir November 2019 atau awal Desember 2019 di China. Jadi, tidak mungkin virus corona bisa menyebar secara luas pada Desember 2019. Dari genetik yang sama itulah kami tahu bahwa penularan meluas dan tidak dimulai pada Febuari 2020 di AS," jelas Andersen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI