Suara.com - Eli Lilly and Company mengumumkan data awal terkait pengobatan kombinasi yang ternyata dapat mempersingkat waktu pemulihan pasien Covid-19, Senin (14/9/2020).
Mereka menggunakan kombinasi obat baricitinib (untuk menyembuhkan rheumatoid arthritis) dengan remdesivir dalam uji coba.
Uji coba yang disponsori oleh National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) ini dimulai pada 8 Mei lalu dan melibatkan lebih dari 1.000 pasien virus corona.
Percobaan dilakukan untuk menilai keamanan dan kemanjuran dosis baricitinib 4 mg dengan remdesivir, dibandingkan dengan remdesivir saja.
Baca Juga: Sekda DKI Saefullah Meninggal Terinfeksi Covid-19
Sebelumnya, dalam sebuah studi terpisah menunjukkan remdesivir dapat mengurangi waktu pemulihan sebanyak empat hari, dibandingkan dengan plasebo.
![Ilustrasi obat-obatan [shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/09/29/16836-ilustrasi-obat-obatan-shutterstock.jpg)
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) pun sudah memberikan izin penggunaan remdesivir sebagai obat eksperimental infeksi virus corona pada 1 Mei 2020.
"Ada kebutuhan mendesak untk mengidentifikasi pengobatan Covid-19, dan kami akan terus bekerja dengan NIAID untuk memahami data ini dan langkah selanjutnya tentang peran baricitinib," kata Patrik Jonsson, wakil presiden senior Lilly dan presiden Lilly Bio-Medicines.
Beradasarkan data ini, Lilly mengatakan akan mulai membahas potensi otorisasi pengunaan darurat baricitinib dosis 4 mg untuk pasien Covid-19.
NIAID berharap rianican penelitian ini dapat dipublikasikan dalam jurnal peer-review. FDA telah menyetujui obat ini untuk perawatan pasien rheumatoid arthritis di AS dengan dosis harian 2 mg.
Baca Juga: Duh, Pandemi Covid-19 Tidak Bikin Kebiasaan Merokok Berkurang