Suara.com - Sebuah studi menunjukkan bahwa rasa kesepian bisa meningkatkan risiko diabetes dan risiko keparahan diabetes tipe 2. Studi ini telah diterbitkan dalam jurnal Diabetologia, jurnal Asosiasi Eropa untuk Studi Diabetes (EASD).
Kesepian dalam hal ini bukan soal tidak terhubung sama sekali dengan dunia sosial. Namun rasa kesepian yang muncul karena kurangnya interaksi sosial yang berkualitas atau sesuai yang dibutuhkan.
Melansir dari Medicalxpress, studi tersebut menunjukkan bahwa kesepian yang berkepanjangan dapat memengaruhi perkembangan diabetes. Dengan begitu, pandemi yang menjauhkan orang secara fisik dikhawatirkan bisa memicu kerentanan orang terhadap diabetes tipe 2.
Penelitian sebelumnya telah mengaitkan kesepian dengan peningkatan risiko kematian dan penyakit jantung. Studi ini adalah yang pertama menyelidiki pengalaman kesepian dengan timbulnya diabetes tipe 2 di kemudian hari.
Baca Juga: Efektifkah Metformin Untuk Pasien Diabetes dan Berita Populer Lainnya
"Studi ini menunjukkan hubungan yang kuat antara kesepian dan timbulnya diabetes tipe 2," kata kata Penulis utama Dr. Ruth Hackett dari Institute of Psychiatry, Psychology & Neuroscience (IoPPN) King's College London
"Yang paling mencolok adalah hubungan ini tetap kuat bahkan setelah memperhtungkan faktor-faktor yang penting dalam perkembangan diabetes seperti merokok, minum alkohol dan asupab glukosa darah serta faktor kesehatan mental seperti depresi," imbuhnya.
Menurut penelitian, kemungkinan alasan biologis di balik hubungan antara kesepian dan diabetes tipe 2 bisa jadi adalah dampak kesepian yang terus-menerus pada sistem biologis yang berimbas pada stres. Hal ini yang seiring waktu memengaruhi tubuh dan meningkatkan risiko diabetes.
“Jika perasaan kesepian menjadi kronis, kemudian setiap hari Anda menstimulasi sistem stres maka dari waktu ke waktu akan menyebabkan kerusakan pada tubuh dan perubahan negatif dalam biologi terkait dengan perkembangan diabetes tipe 2," jelas Dr. Hackett.
Para peneliti menyarankan untuk selalu terhubung dengan sosial agar melindungi dari berbagai penyakit.
Baca Juga: Dijadikan Pengobatan Diabetes Tipe 2, Seberapa Efektif Metformin?