Peneliti Universitas Pittsburgh Teliti Obat yang Mentralkan Virus Corona

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Selasa, 15 September 2020 | 19:37 WIB
Peneliti Universitas Pittsburgh Teliti Obat yang Mentralkan Virus Corona
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@cottonbro)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para ilmuwan di Fakultas Kedokteran Universitas Pittsburgh telah mengisolasi "molekul biologis terkecil" yang secara spesifik menetralkan" virus penyebab Covid-19.

Komponen antibodi ini 10 kali lebih kecil dari antibodi ukuran penuh, dan telah digunakan untuk membuat obat Ab8. Temuan ini dibagikan dalam laporan yang diterbitkan oleh para peneliti di jurnal Cell pada hari Senin.

Obat tersebut dipandang sebagai pencegahan potensial terhadap SARS-CoV-2. Menurut laporan tersebut, obat tersebut "sangat efektif dalam mencegah dan mengobati" infeksi SARS-CoV-2 pada tikus dan hamster selama pengujian.

Obat tersebut juga dilaporkan tidak mengikat sel manusia. Artinya obat tersebut tidak akan memiliki efek samping negatif pada manusia.

Baca Juga: Nanjing University: Antibodi Pasien Covid Hanya Bertahan Sebulan Usai Pulih

Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)
Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)

“Ab8 tidak hanya berpotensi sebagai terapi untuk COVID-19, tetapi juga dapat digunakan untuk mencegah orang terkena infeksi SARS-CoV-2,” kata rekan penulis John Mellors, kepala Divisi Penyakit Menular di Pitt dan UPMC.

“Antibodi dengan ukuran lebih besar telah bekerja melawan penyakit menular lainnya dan telah ditoleransi dengan baik, memberi kami harapan bahwa ini bisa menjadi pengobatan yang efektif untuk pasien dengan Covid-19 dan untuk perlindungan bagi mereka yang tidak pernah mengalami infeksi dan tidak kebal.”

Para peneliti juga berpikir tentang bagaimana obat tersebut dapat diberikan. Ia menyatakan bahwa obat tersebut mungkin dapat dihirup atau melalui suntikan superfisial, bukan melalui infus.

Menurut laporan tersebut, tim di University of Texas Medical Branch Center for Biodefense and Emerging Diseases dan Galveston National Laboratory menguji Ab8 dan menemukannya memblokir virus dari memasuki sel.

Dalam uji coba tikus, mereka yang diobati dengan Ab8 memiliki jumlah virus menular 10 kali lebih sedikit dibandingkan dengan mereka yang tidak diobati.

Baca Juga: 4 Fakta Sel T, Benar Bisa Tangkal Covid-19 Lebih Baik dari Antibodi?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI