Pasien Covid-19 dengan Ventilator Berisiko Alami Gangguan Saraf Permanen

Selasa, 15 September 2020 | 15:15 WIB
Pasien Covid-19 dengan Ventilator Berisiko Alami Gangguan Saraf Permanen
Ilustrasi pasien (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pasien Covid-19 parah yang membutuhkan ventilator mungkin bisa menglami masalah saraf dalam jangka panjang. Hal ini dilaporkan dalam sebuh studi dari Shirley Ryan AbilityLab dan Fakultas Kedokteran Universitas Northwestern Feinberg.

Melansir dari Medical Xpress, kebanyakan pasien Covid-19 dengan gejala parah dan menggunakan ventilator ditempatkan pada posisi tengkurap (telungkup) untuk memudahkan berbapas dan mengurangi risiko kematian. Tetapi posisi ini juga dapat menyebabkan kerusakan saraf permanen.

Kondisi kerusakan saraf tidak terjadi pada pasien non-Covid-19 yang juga menggunakan ventilator dengan posisi ini. Oleh karena itu, menurut para peneliti masalah kerusakan saraf disebabkan karena berkurangnya aliran darah dan peradangan.

Studi tersebut telah diterbitkan oleh British Journal of Anesthesia. 

Baca Juga: Nanjing University: Antibodi Pasien Covid Hanya Bertahan Sebulan Usai Pulih

"Sungguh mengejutkan betapa besarnya masalah ini," kata ketua peneliti Dr. Colin Franz, seorang dokter-ilmuwan di Shirley Ryan AbilityLab.

"Ini adalah persentase pasien dengan kerusakan saraf yang jauh lebih tinggi daripada yang pernah kita lihat pada orang dengan sakit kritis lainnya," tambahnya.  

Menurut peneliti, orang dengan sakit parah biasanya dapat mentolerir posisi yang membantu pernapasan mereka. Tetapi saraf pasien Covid-19 tidak dapat mentolerir tekanan tersebut.  

Ilustrasi pasien menggunakan alat bantu pernapasan. (Shutterstock)
Ilustrasi pasien menggunakan alat bantu pernapasan. (Shutterstock)

Berdasarkan jumlah pasien Covid-19 di seluruh dunia, Franz memperkirakan ribuan pasien telah terkena dampak. Sementara pola kelemahan saraf pada pasien Covid-19 selama rehabilitasi sering kali terjadi pada sendi penting seperti pergelangan tangan, pergelangan kaki atau bahu yang akan lumpuh total di satu sisi tubuh.

"Kami melihat pasien mendapatkan banyak tekanan di siku atau di leher, jadi kami telah membuat beberapa penyesuaian pada cara memposisikan sendi serta meletakkan bantalan ekstra di bawah siku dan lutut," kata Franz.

Baca Juga: Ilmuwan Rancang Alat Prediksi Risiko Kematian Pasien Covid-19

Cedera yang paling umum adalah cedera pergelangan tangan, kaki lunglai, kehilangan fungsi tangan dan bahu kaku. Beberapa pasien memiliki empat lokasi cedera saraf yang berbeda. Ada pula pasien yang harus menyeret kaki untuk berjalan. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI